Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenderal Soedirman Bukan Pemuda Biasa Tak Mudah Jadi Panglima TNI di Usia 29 Tahun

image-gnews
Jendral Soedirman. antaranews.com
Jendral Soedirman. antaranews.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sejarah perjuangan meraih maupun mempertahankan kemerdekaan, Indonesia selalu punya sosok pejuang dari kalangan pemuda. Mereka, bukan pemuda biasa itu, turut andil dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara berdaulat. Satu di antaranya adalah Jenderal Soedirman, usianya baru 29 tahun kala menjabat sebagai Panglima TNI.

Nama Soedirman mungkin tak asing meski tidak semua orang tahu seluk beluk kehidupannya. Namanya telah diabadikan sebagai nama jalan di mayoritas kota-kota besar di Indonesia. Di DKI Jakarta misalnya, nama Jenderal Soedirman dijadikan nama salah satu jalan utama. Pun di kota-kota lain, seperti Pekanbaru, Palembang, dan Surabaya.

Lantas siapakah sosok Panglima TNI Jenderal Soedirman ini?

Profil Jenderal Soedirman 

Raden Soedirman lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916. Terlahir dari pasangan rakyat biasa, Karsid Kartawiraji dan Siyem, Soedirman lalu diadopsi oleh pamannya yang seorang priayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin. Ia aktif dalam kegiatan tambahan, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh Muhammadiyah.

Soedirman dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada agama. Ia sempat berkuliah keguruan. Namun berhenti pada 1936 dan mulai bekerja sebagai guru. Kemudian sempat menjadi kepala sekolah. Dia turut menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar.

Lalu Pada 1944, Soedirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang. Dia menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama prajurit lainnya melakukan pemberontakan. Hingga kemudian diasingkan ke Bogor. Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, dia melarikan diri dari pusat penahanan dan menemui Soekarno di Jakarta.

Setelah Badan Keamanan Rakyat didirikan, Soedirman lalu ditugaskan mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas. Pasukannya dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo. Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi Panglima besar TKR. Saat itu usianya belum genap kepala tiga.

Kisah Soedirman terpilih sebagai Panglima TKR lalu jadi Panglima TNI pertama 

Dilansir dari Majalah Tempo Edisi 12 November 2021, alasan terpilihnya Soedirman sebagai Panglima Besar TNI bukan semata karena lulusan Akademi Militer (Akmil). Melainkan lebih kepada pengalamannya. Terpilihnya Jenderal Soedirman menjadi Panglima TKR terjadi karena kemenangannya atas voting di Markas Tinggi TKR Gondokusuman, Yogyakarta.

Dilansir dari “Seri Buku Tempo: Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir”, ketika itu sebenarnya sedang berlangsung rapat koordinasi dan strategi menghadapi kemungkinan agresi Belanda yang mendompleng tentara Sekutu. Tetapi, tiba-tiba Kolonel Holland Iskandar, mantan perwira Pembela Tanah Air (Peta), menginterupsi pemimpin sidang, Oerip Soemohardjo. Dia meminta peserta rapat memilih pemimpin tertinggi TKR yang baru dibentuk seminggu sebelumnya.

Iskandar meyakinkan peserta rapat bahwa TKR sangat membutuhkan seorang pemimpin atau Panglima Besar. Karena itu, A.H. Nasution dalam bukunya berjudul TNI Jilid 1, menulis bahwa ia curiga pembelokan agenda pertemuan Gondokusuman tersebut sudah diatur. Sehingga interupsi yang dilakukan Iskandar hanya akting belaka. Karena banyaknya dukungan dari peserta rapat yang berlatar belakang eks Peta.

Tjokropranolo dalam bukunya berjudul “Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman” menulis pemilihan itu berlangsung dalam tiga tahap. Pada tahap pertama dan kedua diberlakukan sistem gugur. Dalam putaran ketiga, Soedirman keluar sebagai pemenang yang berhasil mengalahkan nama-nama besar. Antara lain Amir Sjarifoeddin, Moeljadi Djojomartono bahkan Urip Sumohardjo, tokoh militer didikan Belanda yang berjiwa patriotik, berada di posisi kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpilihnya Jenderal Soedirman menjadi Panglima Besar TKR, berdasarkan catatan Nasution, karena pada masa itu TKR didominasi eks Peta, unsur yang juga adalah latar belakang Soedirman. Selain dukungan yang luas dari para tentara bekas Peta, Soedirman juga mendapatkan dukungan dari Kolonel Moh. Noch. Nasution, yang mewakili enam divisi di Sumatera. Jenderal Soedirman dinobatkan sebagai Panglima TNI pertama oleh Presiden Sukarno pada 27 Juni 1947 di Yogyakarta.

Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Pertama adalah Perjanjian Linggarjati, yang turut disusun oleh Soedirman, dan kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35 ribu tentara Indonesia. Soedirman juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948.

Selanjutnya: Taktik gerilya Jenderal Soedirman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gondongan Lagi Mewabah di Yogya, Ketahui Gejala dan Fakta Pengobatannya

3 jam lalu

Ilustrasi ana-anak menderita gondongan. Shutterstock
Gondongan Lagi Mewabah di Yogya, Ketahui Gejala dan Fakta Pengobatannya

Berikut ini penjelasan mengenai penyakit gondongan, dari cara penularan, gejala, sampai mitos pengobatannya.


Cara Pemkot Yogyakarta Biasakan Pedagang Pasar Lansia Bayar Retribusi secara Digital

8 jam lalu

Pasar Tradisional. ANTARA
Cara Pemkot Yogyakarta Biasakan Pedagang Pasar Lansia Bayar Retribusi secara Digital

Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki cara khusus agar pedagang pasar tradisional terutama yang Lansia terbiasa membayar retribusi secara digital.


Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

11 jam lalu

Ilustrasi ana-anak menderita gondongan. Shutterstock
Pemda Yogyakarta Tetapkan Kasus Gondongan sebagai Kejadian Luar Biasa, Warga Diimbau Tak Terjebak Mitos

Sebagian warga lokal percaya gondongan bisa diobati bila pasiennya memakai kalung buah mengkudu.


Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

1 hari lalu

Petugas TRC BPBD D.I Yogyakarta melihat kondisi jalan Gunung Kelir-Kutogiri yang tertutup material tanah longsor di Perbukitan Menoreh, Girimulyo, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Selasa, 16 November 2021. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Intensitas Hujan Meningkat, Yogyakarta Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi Basah

Masyarakat dan juga kalangan wisatawan yang mempersiapkan rencana liburan ke Yogyakarta perlu mewaspadai potensi akibat cuaca buruk seiring meningkatnya intensitas hujan awal November 2024 ini.


Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

1 hari lalu

Aksi mengamen online di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Dok. Istimewa
Yogyakarta Larang Aksi Ngamen Online di Ruang Publik, Dinilai Ganggu Pejalan Kaki

Satpol PP di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mengawasi maraknya aksi mengamen secara online yang dilakukan sejumlah orang di kawasan ruang publik belakangan ini.


Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

1 hari lalu

Program Green and Clean sedang diadakan di SDN Pengkol, Godean, Yogyakarta, Selasa (27/4). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Kasus Gondongan Meningkat Drastis di Yogyakarta, Siswa Tertular Dilarang Masuk Sekolah

Kasus penyakit gondongan atau parotitis tengah menjadi perhatian di Kota Yogyakarta sepanjang periode Oktober hingga awal November 2024 ini.


Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

2 hari lalu

Sejumlah mahasiswa memegang pita merah dalam kampanye peduli HIV/AIDS di Sichuan, Cina, (01/12). REUTERS/Stringer
Pemda DIY Ingin Akhiri Penularan HIV pada 2030, Dorong Masyarakat Ikuti Deteksi Dini Gratis

Pengecekan atau deteksi dini HIV bisa dilakukan di 18 Puskesmas dan 13 rumah sakit di Yogyakarta. Layanan ini bahkan dibuka beberapa puskesmas.


Panglima TNI Agus Subiyanto Mutasi 4 Prajuritnya Jadi Pejabat di Istana

2 hari lalu

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan hormat saat ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2024. Ziarah tersebut dalam rangka peringatan HUT Ke-79 TNI tahun 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Panglima TNI Agus Subiyanto Mutasi 4 Prajuritnya Jadi Pejabat di Istana

Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1332/X/2024.


Panglima TNI Tugaskan Mayjen Ariyo Windutomo Jadi Kepala Sekretariat Presiden

2 hari lalu

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berjalan saat menghadiri acara ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2024. Ziarah tersebut dalam rangka peringatan HUT Ke-79 TNI tahun 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Panglima TNI Tugaskan Mayjen Ariyo Windutomo Jadi Kepala Sekretariat Presiden

Panglima TNI juga menunjuk Mayjen TNI Kosasih sebagai Sekretaris Militer Presiden di Kementerian Sekretariat Negara.


Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

4 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Branding City Of Festival, Jurus Yogyakarta Kukuhkan Jadi Destinasi Wisata Utama

Meski tak memiliki destinasi alam, Kota Yogyakarta tiap tahun sukses menjadi tujuan wisata utama.