Luthfi juga mengaku tak ada alasan khusus menerima tawaran menjadi anggota Wantimpres. "Cuma kita ingat 1945, kita ada di mana, 1947 ada di mana. Nah, kita ingin ambil kontribusi untuk negara dan bangsa ini," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019. "Tapi ini amanat tanggung jawab, bukan sepele. Itu saja."
Luthfi dikenal sebagai sosok ulama yang kharismatik, seperti dikutip dari laman Nahdlatul Ulama Jawa Barat.
Lahir pada 10 November 1947 M di Pekalongan, Jawa Tengah, Lutfhi merupakan putra dari Sayidah al-Karimah as-Syarifah yang merupakan seorang syarifah atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
Begitu pula ayahandanya, al-Habib ‘Ali al-Ghalib yang memiliki hubungan nasab dengan Rasulullah SAW, sehingga ia menyandang gelar habib.
Lufthi menikah dengan Syarifah Salma binti Hasyim dan dikaruniai lima orang anak, yakni Syarif Muhammad Bahauddin, Syarifah Zaenab, Syarifah Fathimah, Syarifah Ummi Hanik, dan Syarif Husain.
Rumah Lutfhi tidak pernah sepi dari tamu, baik itu dari kalangan masyarakat biasa sampai beberapa tokoh pejabat penting. Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah sowan kepadanya.
Selain karena keilmuannya, Luthfi juga dikagumi dan disegani oleh banyak kalangan karena kelembutan beliau di dalam berdakwah dan juga sikap thawadhu.
Luthfi juga merupakan Ketua Forum Sufi Internasional yang menjabat sebagai Rais ‘Aam jam’iyyah Ahlu Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah.
IHSAN RELIUBUN | FRISKI RIANA| TEMPO
Pilihan Editor: Cerita Habib Luthfi Soal Gibran: Ada yang Tanya Kok Wakil Presiden Prabowo Muda
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.