Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Penyair Legendaris Indonesia Paling Terkenal

image-gnews
Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia merupakan negara yang kaya sastra, termasuk puisi. Banyak penyair legendaris Indonesia karyanya abadi dan terus memikat hati para pembaca hingga kini. Tidak hanya memiliki pengaruh di bidang bahasa dan sastra, banyak dari mereka yang juga ikut membantu mengubah keadaan bangsa Indonesia ini. Siapa sajakah Mereka?

1. Chairil Anwar

Chairil Anwar lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Ia adalah anak tunggal dari pasangan Saleha dan Toeloes. Keduanya berasal dari kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Chairil Anwar juga masih memiliki ikatan keluarga dengan Soetan Sjahrir, yang merupakan seorang Perdana Menteri pertama di Indonesia.

Karyanya yang paling terkenal adalah Aku dan Krawang-Bekasi. Ia dikenal sebagai salah satu pelopor sastra angkatan 45 yang memberikan warna baru dalam puisi Indonesia. 

2. W.S. Rendra

W.S. Rendra, yang bernama asli Willibrodus Surendra Broto, lahir di Solo pada tanggal 7 November 1935 dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa di sekolah Katolik di Solo sembari menjadi dramawan tradisional. Ibunya adalah penari serimpi di Keraton Surakarta. Masa kecil hingga remaja Rendra berada di kota kelahirannya.

Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut, terutama dalam majalah tahun 60-an dan tahun 70-an.

3. Taufiq Ismail

Taufiq Ismail lahir pada tahun 1935 dan merupakan salah satu penyair kontemporer terkemuka Indonesia. Ia dibesarkan di Pekalongan di dalam keluarga wartawan dan guru. Akibat dari pengaruh lingkungan, profesi sebagai seorang wartawan dan guru pernah ia lakoni.

Kariernya sebagai seorang penyair berawal dari kegiatannya menulis puisi demonstran. Puisi-puisi tersebut terkumpul di dalam Tirani dan Bentang pada tahun 1966. Ia dikenal sebagai penyair partisipan di dalam aksi demonstran yang terjadi tahun 1966.

Pada tahun 1970, terbitlah kumpulan Puisi-Puisi Sepi. Kemudian disusun kembali pada tahun 1972, dengan Buku Tamu Musium Perjuangan.

4. Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair kontemporer yang lahir pada tahun 1940. Karyanya yang terkenal termasuk Hujan Bulan Juni dan Perahu Kertas. Ia dikenal dengan bahasa yang indah dan pemikiran filosofis dalam puisinya.

5. Ajip Rosidi

Ajip Rosidi adalah seorang penyair dan sastrawan yang lahir pada tahun 1938. Karyanya yang terkenal adalah Racikan Kata dan Perjalanan Sunyi. Ia seringkali mengangkat nilai-nilai budaya dan tradisi dalam karyanya.

6. Remy Sylado

Remy Sylado lahir pada tahun 1945 dan dikenal sebagai seorang penyair, penulis, dan seniman serbabisa. Ia telah menghasilkan karya-karya yang beragam, termasuk puisi, cerita pendek, dan novel. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Bisikan Merah.

7. Amir Hamzah

Amir Hamzah memiliki nama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indera Poetera. Ia lahir pada tanggal 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur. Amir Hamzah adalah sastrawan Indonesia yang sangat terkenal pada masanya.

Awal mula Amir Hamzah menulis sebuah puisi adalah ketika masih remaja. Meskipun karya-karyanya tidak memiliki tanggal, tetapi awal diperkirakannya tulisannya adalah ketika ia melakukan perjalanan ke Jawa. Tulisan-tulisannya menggambarkan pengaruh dari budaya Melayu aslinya, Islam, Sastra Timur dan Kekristenan. Total karya Amir Hamzah sekitar 50 puisi, 18 prosa, dan karya lainnya.

Pilihan Editor: 60 Tahun Wiji Thukul, Aktivis dan Penyair yang Tak Tentu Rimbanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

100 Tahun Sitor Situmorang, Puisinya Mengajak Merenungkan Hidup dan Kematian

32 hari lalu

Seorang perempuan menatap foto penyair Sitor Situmorang yang mengepalkan tangan dan pengarang Pramoedya Ananta Toer yang dipotret pada 2024, dalam pameran arsip 100 tahun Sitor Situmorang berjudul
100 Tahun Sitor Situmorang, Puisinya Mengajak Merenungkan Hidup dan Kematian

Penulis Eka Budianta mengatakan sosok Sitor Situmorang adalah penyair yang menulis puisi dengan nada sangat manusiawi.


Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

33 hari lalu

Seorang pengunjung pameran arsip 100 tahun penyair Sitor Situmorang, menyaksikan berbagai buku dan foto Sitor yang dipamerkan di Galeri Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pameran 100 Tahun Sitor Situmorang, Tampilkan Karya Sang Sastrawan dan Sosoknya Sebagai Ayah

Penyair Sitor Situmorang menjadi wacana diskusi dan pameran tentang sosok sastrawan yang hidup berpindah-pindah itu.


Fiersa Besari Rehat dari Musik Mulai 2025, Faktor Kelelahan dan Keluarga Jadi Alasan Utama

48 hari lalu

Fiersa Besari. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fiersa Besari Rehat dari Musik Mulai 2025, Faktor Kelelahan dan Keluarga Jadi Alasan Utama

Fiersa Besari mengumumkan rehat dari dunia musik mulai 1 Januari 2025 karena kelelahan dan ingin fokus pada keluarga.


D. Zawawi Imron Penerima Penghargaan Achmad Bakrie Awards 2024: Yang Hebat Bukan Saya, tapi Ayah dan Ibu Saya

17 Agustus 2024

Zawawi Imron. Foto : NU
D. Zawawi Imron Penerima Penghargaan Achmad Bakrie Awards 2024: Yang Hebat Bukan Saya, tapi Ayah dan Ibu Saya

Sastrawan D. Zawawi Imron menjadi satu dari lima penerima Penghargaan Achmad Bakrie XX 2024, untuk kategori apa? Berikut profilnya.


83 Tahun Rabindranath Tagore Wafat, Penyair Legendaris Kesusastraan India

8 Agustus 2024

Rabindranath Tagore. shutterstock.com
83 Tahun Rabindranath Tagore Wafat, Penyair Legendaris Kesusastraan India

Rabindranath Tagore seorang penyair Bengali, filsuf, dramawan, pelukis dan sastrawan terbaik sepanjang masa dalam kesusastraan modern india.


Penyair W.S. Rendra Pernah Bintangi Beberapa Film, termasuk Yang Muda yang Bercinta dan Kantata Takwa

7 Agustus 2024

Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
Penyair W.S. Rendra Pernah Bintangi Beberapa Film, termasuk Yang Muda yang Bercinta dan Kantata Takwa

Sang penyair W.S. Rendra pernah bintangi beberapa film seperti Yang Muda yang Bercinta dan Kantata Takwa.


15 Tahun Kepergian W.S. Rendra, Berikut Profil Sang Burung Merak

7 Agustus 2024

Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
15 Tahun Kepergian W.S. Rendra, Berikut Profil Sang Burung Merak

W.S. Rendra telah berpulang 15 tahun lali. Nama dan karyanya terus melekat dalam khasanah sastra Indonesia.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 Mei 2024

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

29 April 2024

Joko Pinurbo. Foto: Instagram.
Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

28 April 2024

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.