TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) telah menargetkan pengosongan Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau selesai dilakukan sebelum 28 September 2023. Tim terpadu yang terdiri dari TNI, Polri, BP Batam, dan Satpol PP juga akan memastikan bahwa relokasi warga Pulau Rempang selesai pada waktunya.
"Tanggal 28 (September ini) Pulau Rempang clean and clear untuk diserahkan kepada pengembang PT MEG," kata Kapolresta Barelang Komisaris Besar Nugroho Tri Nuryanto, Kamis malam 7 September 2023.
Proses pengosongan Pulau Rempang dan relokasi warga sudah nyaris satu bulan tidak berjalan lancar. Untuk mengingatkan apa saja yang sudah terjadi menuju pengosongan lahan Pulau Rempang, berikut adalah kronologi berbagai peristiwa di pulau ini sebagai berikut, yaitu:
Awal Mula Konflik
Bentrokan di Pulau Rempang meletus pada 7 September 2023 usai BP Batam bersama TNI dan Polri memaksa masuk wilayah itu untuk mengukur dan mematok tanah. Saat bentrokan terjadi, aparat sempat melemparkan gas air mata ke arah sekolah dasar. Namun, polisi menyatakan penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur. Selain itu, polisi juga menangkap puluhan orang yang dianggap provokator dalam bentrokan tersebut.
Demonstrasi Berujung Ricuh
Penolakan Rempang Eco City ditunjukkan dengan melakukan aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan orang pada 11 September 2023. Mengacu Antaranews, aksi unjuk rasa yang semula damai mendadak ricuh lantaran ada massa yang menghancurkan pagar dan melemparkan batu ke arah Kantor BP Batam.
Dari kejadian tersebut, beberapa petugas mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu dan besi. Selain itu, Polda Kepulauan Riau dan Polresta Barelang (Batam, Rempang, Galang) mengamankan 43 orang yang diduga pelaku kekerasan terhadap petugas dan perusakan fasilitas.
Polri Mengirim 400 Personel Tambahan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa pihak kepolisian mengirim empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 400 personel tambahan ke Pulau Rempang untuk membantu rencana pemasangan patok, pengukuran, dan melakukan sosialisasi ke warga.
“Tentunya kekuatan personel saat ini terus kita tambah sekitar empat SSK sampai hari ini yang kita tambahkan. Ini akan terus kita tambah sesuai eskalasi ancaman yang terjadi,” ucap Sigit pada 14 September 2023.
Komnas HAM Investigasi Langsung
Pada 16 September 2023, Komnas HAM melakukan investigas langsung ke Pulau Rempang. Saat mengunjungi Pulau Rempang, tim Komnas HAM menemukan sejumlah temuan, seperti selongsong peluru gas air mata di atap sekolah dan meminta pemerintah untuk menghentikan sementara proyek Rempang Eco City.
Selain itu, Komnas HAM juga mengunjungi dua sekolah yang terkena gas air mata, yaitu SMP Negeri 22 Batam dan SD Negeri 024 Galang. Di sana, tim Komnas HAM menemukan banyak siswa yang terkena gas air mata ketika ricuh terjadi di kawasan tersebut.
Tiga Menteri Melangsungkan Rapat di Kota Batam
Pada 17 September 2023, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian menggelar rapat koordinasi percepatan pengembangan investasi ramah lingkungan kawasan Pulau Rempang di Hotel Marriott, Kota Batam.
Rapat yang berlangsung sekitar empat jam itu membahas dinamika investasi di Rempang. Salah satu hasil dari rapat tersebut adalah proses penanganan Rempang yang harus dilakukan dengan cara baik.
RACHEL FARAHDIBA R | TIM TEMPO.CO
Pilihan Editor: Catat Sejumlah Janji Menteri Bahlil kepada Warga Pulau Rempang, Hunian Baru sampai Buat Museum