TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Muhaimin Iskandar didapuk sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Perubahan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi menjadi bagian dari koalisi partai pengusung Anies Baswedan bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelumnya, Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun, Partai Demokrat keluar setelah menganggap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih tanpa partisipasi mereka.
Dewan Syuro PKB usul nama koalisi Anies-Muhaimin jadi Pembaruan Berkelanjutan
Dalam sebuah pernyataan terbaru, Maman Imanul Haq, Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan nama baru untuk koalisi yang mendukung Anies-Cak Imin, yaitu Pembaruan Berkelanjutan. Maman menyatakan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar siap untuk melanjutkan program Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
"Selama program itu bagus. bagi kami yang sudah baik, kami teruskan dan perkuat," ujar Maman di Tuban, jawa Timur pada Sabtu, 9 September 2023.
Menurut Maman, PKB akan selalu menjaga, menghormati, dan menghargai apapun yang sudah baik dilakukan oleh siapapun pemimpin pendahulu di Indonesia.
Maman menyatakan bahwa PKB akan terus menjaga, menghormati, dan menghargai apa yang telah dilakukan oleh pemimpin pendahulu Indonesia. Ia menyatakan bahwa pihaknya menghargai pencapaian Jokowi dalam hal infrastruktur dan hubungan internasional.
"Akan tetapi, kami harus bereskan kembali pada kebhinekaan," katanya.
Menurut anggota Komisi VIII DPR itu, ada kebiasaan yang kurang baik selama ini. Kebijakan selalu berubah setiap kali pemerintahan atau rezim berubah. Dalam bidang pendidikan, misalnya, pergantian rezim selalu diikuti dengan perubahan kurikulum dan anggaran.