Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kawasan Wisata Bromo Diisolasi Akibat Hutannya Hampir Habis Terbakar

image-gnews
Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) dan unsur terkait lainnya berusaha sekuat tenaga memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang melanda area Blok Jemplang dan Blok Plentongan, yang masing-masing berada di Dusun Ngadas dan Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 10 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) dan unsur terkait lainnya berusaha sekuat tenaga memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang melanda area Blok Jemplang dan Blok Plentongan, yang masing-masing berada di Dusun Ngadas dan Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Minggu, 10 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

Begitu pula dengan pengunjung dan masyarakat non-Ngadas dan Ranupani yang ingin melintasi kawasan Bromo dari arah Senduro diminta mencari jalur alternatif lain. Sejak Jembatan Kaliglidik yang menghubungkan jalan nasional Malang-Lumajang terputus akibat dihantam banjir bandang pada Jumat, 7 Juli 2023, banyak kendaraan, termasuk truk-truk pengangkut pasir, melintasi kawasan wisata Bromo dari Senduro melewati Ngadas. Begitu sebaliknya.

Selain karena jembatan yang terputus, sejak awal tahun ini banyak kendaraan memilih melewati kawasan Bromo karena pengendara malas jauh-jauh memutar melewati jalan nasional dari wilayah Kecamatan Klakah, Lumajang, menuju Surabaya maupun Malang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebakaran masih berlangsung hingga hari ini tapi sehebat kebakaran pada Ahad, 10 September 2023, seperti yang Tempo saksikan langsung langsung di Blok Jemplang dan Blok Plentongan, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. 

Pemadaman hari ini dilakukan lewat darat dan udara dengan mengebomkan air atau water bombing. Pemadaman lewat udara sudah dilakukan sejak Minggu kemarin dengan menggunakan satu helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipakai untuk memadamkan kebakaran di Gunung Arjuna. 

Pemadaman lewat udara difokuskan di area Gunung Widodaren dan area padang rumput atau sabana Teletubbies yang masih membara, serta lokasi yang masih berasap.

Kebakaran tersebut bermula dari ulah pengunjung yang menyalakan cerawat saat pemotretan pranikah atau prewedding di dekat beton nama Bukit Teletubbies pada Rabu, 6 September. Kebakaran terus merembet ke banyak lokasi hingga hampir menghanguskan hutan dan lahan dalam Kompleks Kaldera Tengger. 

Tempo mencatat dari lapangan, blok dalam Kompleks Kaldera Tengger yang terbakar antara lain Lembah Watangan, Gunung Watangan, Pengol, Gunung Kursi, Plentongan, Jemplang, Pusung Painem, Bukit Kayangan, dan sebagian area Gunung Widodaren. 

Informasi terbaru, kebakaran di kawasan TNBTS terjadi di Bukit Kayangan yang kemarin Tempo saksikan masih aman-aman saja, ditambah informasi kebakaran seluas 500 meter persegi Blok Krepelan yang terbakar sekitar 500 meter persegi pada hari ini, pukul 12.38 WIB. 

Krepelan masuk wilayah kerja Resor Pengeloaan Taman Nasional (RPTN) Ranupani, lokasinya berada di bawah Watu Tulis, persisnya jalan ke arah Lumajang dari Ranupani. 

Balai Besar TNBTS hingga sekarang belum juga mengeluarkan perkiraan data luas kebakaran, baik luas kebakaran di Kompleks Kaldera Tengger—terbakar pada 29 Agustus-2 September 2023, disusul kebakaran 6 September sampai hari ini—dan kebakaran di area dekat Ranu Kumbolo pada 18-22 Agustus 2023. 

Kepala Balai Besar TNBTS Hendro Widjanarko pernah menyampaikan lewat pesan Whatsapp bahwa luas kebakaran dalam kawasan TNBTS akan dihitung setelah seluruh kebakaran benar-benar padam. Penghitungan luas kebakaran bisa menggunakan kamera drone. Hal senada disampaikan Septi tadi malam di sebuah warung di Jemplang, Ngadas.

Namun, berdasarkan sejumlah informasi yang dikumpulkan dari lapangan dan lingkungan TNBTS, ditambah informasi pembanding dari pemangku kepentingan lain yang terkait dengan pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuno dan TNBTS, diperkirakan seluruh kawasan TNBTS yang terbakar sejak pertengahan Agustus sampai memasuki pekan kedua September 2023 seluas antara 1.400 sampai 1.600 hektare. Mayoritas hutan dan lahan yang terbakar berada di Kompleks Kaldera Tengger. 

Sebagai perbandingan, luas kebakaran di Gunung Arjuna per 8 September kemarin menghanguskan sekitar 5.370 hektare.

Pilihan Editor: PKS Beri Sinyal Kuat Akan Tetap Dukung Anies Baswedan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

3 hari lalu

Proses evakuasi mobil Toyota Fortuner B 1683 TJG yang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, 14 Mei 2024. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/nym.
4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.


BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

10 hari lalu

Suasana danau yang tampak mengering di kawasan Kupang, NTT saat diambil dari atas Pesawat, 2 September 2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kekeringan di daerah ini meluas. TEMPO/Aditia Noviansyah
BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.


Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

26 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

26 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

34 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rumania beristirahat saat api membakar dekat desa Masari, di pulau Rhodes, Yunani, 24 Juli 2023. REUTERS/Nicolas Economou
Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

41 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

44 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

45 hari lalu

Pengunjung menunggu dan menikmati terbitnya matahari di Penanjakan Gunung Bromo, Selasa, 19 Juli 2022. TEMPO/Abdi Purmono
Banyak Sampah, Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup

Penutupan sementara bertujuan memulihkan kawasan dengan cara membersihkan sampah-sampah dari kawasan Bromo.


Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

55 hari lalu

Kualitas udara Kota Dumai mulai memburuk menyusul kemunculan kabut asap pekat pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. (ANTARA/Abdul Razak)
Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.


Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

59 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.