Hasto PDIP: Ganjar sosok yang religius
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan hal itu justru menunjukkan Ganjar sebagai sosok yang religius.
“Bukan (politik identitas), karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu 9 September 2023.
Ia menilai ajakan Ganjar kepada masyarakat untuk taat beribadah, merupakan hal yang positif. Untuk itu, dia meminta tampilan spiritualitas sebagai bangsa tak langsung dikaitkan dengan politik identitas.
“Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan salat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus. Karena itu jangan menampilkan identitas yang menunjukan spiritualitas sebagai bangsa, lalu kemudian dikatakan politik identitas,” ujar Hasto.
Selain itu, menurut Hasto, religiusitas juga terlihat dari keluarga Ganjar dan istrinya Siti Atiqoh yang berasal dari kalangan pesantren.
“Ganjar dan istrinya, Siti Atiqoh, menampilkan kehidupan spiritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat. Sosok Ganjar yang rajin beribadah, baik, santun, merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu yang original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto.
Yusuf Lakaseng: Tuduhan sumir
Sementara Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengecam pernyataan beberapa pihak yang menyebutkan kalau Ganjar melakukan politisasi agama setelah muncul dalam video azan tersebut.
“Itu tuduhan sumir lawan politik saja. Di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali apalagi kampanye,” ujarnya, seperti dilansir dari Tempo, Sabtu, 9 September 2023.
Menurut Yusuf, kalau Ganjar ada dalam tayangan saat azan, harus dilihat yang bersangkutan sedang apa. Dia menilai Ganjar dalam video itu terlihat mengikuti seruan azan, berwudu lalu salat.
“Menurut saya itu justru bagus, Ganjar sedang menjalankan sila pertama Pancasila,” ujar Yusuf.
TIKA AYU | TEMPO
Pilihan Editor: Gerindra Berhentikan Ketua DPC Kota Semarang, Habiburokhman: Karena Bentak Kader PDIP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.