TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mendatangi kediaman tokoh masyarakat Pulau Rempang Gerisman Ahmad pada Jumat, 8 September 2023. Ansar datang sehari pascabentrok antara aparat keamanan dengan masyarakat adat Pulau Rempang yang menolak pemasangan patok pembangunan Rempang Eco City.
Gubernur Kepri tampak datang tanpa pengawalan yang ketat. Ia hanya menggunakan mobil Inova berpelat nomor hitam biasa. Ansar terlihat datang bersama beberapa orang, di antaranya Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Hasan, Wakil Ketua DPRD Kepri Rizki Faisal, dan beberapa orang lainnya.
Pertemuan Ansar dengan Gerisman Ahmad berlangsung di ruang tamu rumah tokoh yang dijuluki Keramat itu di kawasan Kampung Pantai Melayu, Pulau Renpang.
Sekiar pukul 14.00 wib, Ansar Ahmad keluar dari rumah Gerisman. Rombongan bersama Gerisman foto bersama. "Silaturahmi saja, bahas solusi terbaik, kita tadi diskusi (besama Gerisman Ahmad) dan dapatkan masukan-masukan, juga dengarkan aspirasi," kata Ansar.
Saat ditanya soal bentrokan yang terjadi di Jembatan 4 Barelang, Ansar mengatakan akan mencari jalan solusi dengan musyawarah. "Ya kita coba, musyawarah terbaiklah," katanya.
"Mudah-mudahan investasi berjalan masyarakat juga bisa memahamilah, kita akan mendorong, investasi maksimal bisa mensejahterakanlah," katanya.
Ansar menegaskan, akan menyelesaikan masalah penolakan warga Rempang bersama pemerintah daerah lainnya. "Saya kira, kita bahas (di) daerahlah, malu juga kita, ada gubernur, ada BP Batam, diberi kewenangan," ujar Ansar kemudian masuk dalam mobilnya.
Adapun Juru bicara Gerisman, Suardi mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada Gubernur untuk mencari solusi terbaik atas perselisihan tersebut. Sebab, peristiwa bentrokan kemarin sangat membuat warga terpukul. "Ini baru pematokan lahan, apalagi kedepannya," kata Suardi.
"Yang jelas, pak Gubernur sudah hadir jumpai Ketum Keramat (Gerisman Ahmad) kami, namun kami menunggu kapan waktu duduk bersama menfinalkan ini," katanya.
Meskipun kata Suardi, pada hari Senin nanti Komnas HAM menggundang petinggi-petinggi wilayah untuk membicarakan ini. Ia berharap pertemuan itu menyelesaikan masalah tersebut. "Nanti kita pasti akan hadir, kita akan buka sejarah Rempang ini, termasuk apa yang dialami warga sejak beberapa bulan ini," katanya.
Suardi menegaskan, komitmen masyarakat 16 kampung di Rempang tetap bertahan untuk tidak direlokasi. "Itu poin penting menjadi marwah yang perlu dijaga. Kami mengajak mari duduk bersama membahas strategi nasional," katanya.
Pilihan Editor: Komnas HAM Desak Polri Bebaskan Warga Pulau Rempang yang Ditahan
YOGI EKA SAHPUTRA