TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Ahmad Mabruri, membantah anggapan bahwa partainya tak diundang dalam acara deklarasi pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia menyatakan, tak hadirnya pimpinan partainya dalam acara itu sebagai langkah koreksi.
Mabruri menyatakan absennya pada impinan PKS sebagai langkah koreksi kepada Partai NasDem.
"Para pimpinan tidak hadir itu salah satu ‘koreksi’," kata dia saat dihubungi, Ahad, 3 September 2023.
Dia menyatakan PKS melakukan koreksi kepada NasDem dan ketua umumnya, Surya Paloh, karena menentukan Muhaimin sebagai pendamping Anies tanpa berkomunikasi dengan anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan lainnya.
"Komunikasi Nasdem dan Surya Paloh tidak smooth dalam penentuan cawapres," kata dia.
Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan
PKS dan Nasdem merupakan partai yang menggawangi Koalisi Perubahan. Koalisi ini sebelumnya juga diisi oleh Partai Demokrat.
Demokrat menyatakan mundur dari koalisi itu pada Jumat lalu, 1 September 2023. Langkah itu diambil setelah ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY batal menjadi bacawapres pendamping Anies.
Demokrat menyatakan Surya dan NasDem menentukan secara sepihak Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies. Menurut mereka, Anies sebelumnya telah memilih AHY sejak Juni lalu.
Selain itu, Demokrat tampak kecewa karena Anies tak menyampaikan secara langsung perubahan keputusan tersbeut. Demokrat menyatakan mendapatkan kabar itu hanya dari anggota Tim 8, Sudirman Said.
Mabruri meyakini langkah koreksi dari PKS itu akan diindahkan oleh Nasdem.
"Insya Allah diindahkan, Kan Bang Surya Paloh suka yg indah-indah," kata dia.
Tak ada perwakilan PKS di acara deklarasi Anies - Muhaimin
Acara deklarasi terhadap pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar itu digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, pada Sabtu kemarin, 2 September 2023. Acara itu hanya dihadiri para kader Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Agenda ini juga dihadiri puluhan kiai dan ulama Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya.
Di lokasi acara hanya terlihat bendera kedua partai tersebut, tanpa ada bendera PKS sebagai anggota Koalisi Perubahan. Meskipun demikian PKS sempat menyatakan akan tetap memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024.