INFO NASIONAL - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian turut berperan dalam Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023 yang digelar di Jakarta, belum lama ini. Hal ini sebagai bentuk dukungan agar Reog Ponorog diakui sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO.
Pawai Budaya Reog Ponorogo diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku koordinator dari program GNRM (Gerakan Nasional Revolusi Mental). Adapun GNRM tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.
Salah satu perwujudan GNRM melalui program Gerakan Indonesia Mandiri (GIMa). Salah satu fokus gerakan tersebut yaitu pada peningkatan apresiasi seni, kreativitas karya budaya dan warisan budaya. Kemenko Perekonomian mendapat tugas sebagai koordinator GIMa, sehingga tentunya bersinergi dengan Kemenko PKM dalam pawai budaya ini.
Pawai Budaya Reog Ponorogo 2023 berlangsung sejak pukul 08.00 WIB yang dimulai dari area lobi Gedung Perpustakaan Nasional RI, dibuka oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian selaku Ketua Umum Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo), Susiwijono Moegiarso.
“Perjuangan Reog Ponorogo sudah sangat panjang untuk dapat diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) UNESCO. Tahun 2022 lalu, Pemerintah mengusulkan jamu terlebih dahulu. Alhamdulillah pada tahun 2023 ini, kita telah mendapatkan konfirmasi bahwa Reog Ponorogo masuk ke dalam list ke-39 sebagai WBTb UNESCO, yang akan disidangkan pada tahun 2024 nanti,” tutur Susiwijono.
Pawargo kemudian memimpin rombongan arak-arakan yang menampilkan 10 dadak merak Reog Ponorogo beserta 300 penari, pengrawit, penabuh gamelan, dan pendukung lainnya. Selain reog, pawai juga diikuti rombongan Pencak Silat Betawi, Komunitas Jamu Gendong, hingga Komunitas Kebaya Nasional.
Pawai menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan dan berhenti di depan Kementerian ESDM untuk menampilkan Tarian Ganong. Kemudian, menyusuri Jalan Medan Merdeka Barat dan berhenti di Museum Nasional untuk disambut Palang Pintu Pencak Silat Betawi.
Selanjutnya, menuju titik akhir di depan kantor Kemenko PMK, rombongan pawai yang dipimpin Sesmenko Perekonomian bersama Deputi V Kemenko PMK dan Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan, langsung disambut oleh Menko PMK Muhadjir Effendy yang didampingi Dirjen Kebudayaan dan Dirjen PDP Kementerian Desa dan PDTT.
Acara berlanjut di area Kantor Kemenko PMK, diawali dengan penampilan Tari Saman dari Aceh dan pidato sambutan Muhadjir Effendy yang menyampaikan bahwa pawai budaya ini untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah dan menguatkan legitimasi Reog Ponorogo sebagai WBTb.
Selanjutnya, ditampilkan secara penuh gelaran Reog Ponorogo Garapan selama sekitar 45 menit, yang menampilkan fragmen tari dan gelaran 10 dadak merak yang menggambarkan cerita sejarah Reog Ponorogo sejak zaman Majapahit.
Acara utama dari rangkaian acara ini adalah penyerahan secara simbolis dokumen (dosier) pemenuhan persyaratan UNESCO, yang diserahkan oleh Sesmenko Perekonomian kepada Menko PMK selaku Koordinator GNRM.
Selanjutnya, Menko PMK langsung menyerahkan kepada Dirjen Kebudayaan untuk dapat ditindaklanjuti dalam pemenuhan persyaratan untuk menjadi WBTb UNESCO. Muhadjir juga berpesan agar Dirjen Kebudayaan serius mengawal usulan Reog Ponorogo di UNESCO.
Acara juga diisi dengan Gerakan Minum Jamu Bersama, yang dipimpin Menko PMK bersama Sestama Badan POM dan seluruh Pejabat dari K/L terkait yang hadir. Hingga akhirnya ditutup dengan pagelaran musik angklung bersama Saung Mang Udjo, yang mengajak seluruh hadirin untuk bermain angklung bersama. (*)