Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua MPR Ingatkan Makna Lahirnya Konstitusi

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Layar besar menampilkan foto-foto hitam putih. Menggambarkan Presiden Sukarno yang menyampaikan pidato penting Di depan puluhan anggota BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) pada Jumat, 1 Juni 1945. Tanggal penting yang jadi perlambang lahirnya Pancasila.

Di hari itu pula, Sukarno menguak kembali tradisi masyarakat Nusantara yang sarat akan gotong royong, serta bermufakat dalam memutuskan berbagai hal. Musabab itulah, sistem pemerintahan di Indonesia haruslah berdasarkan permusyawaratan, bukan monarki.

“Saudara-saudara, badan permusyawaratan yang kita akan buat, hendaknya bukan badan permusyawaratan politieke democratie saja, tetapi badan yang bersama dengan masyarakat dapat mewujudkan dua prinsip: politieke rechtvaardigheid dan sociale rechtvaardigheid. Kita akan bicarakan hal-hal ini bersama-sama, saudara-saudara, di dalam badan permusyawaratan. Saya ulangi lagi, segala hal akan kita selesaikan, segala hal!” kata Sukarno penuh gelora.

Perumus dasar negara dan sistem pemerintahan juga diucapkan Sopemo dan Muhammad Yamin, hingga akhirnya Pancasila memiliki susunan lima sila seperti yang berlaku saat ini. Demikian pula, 'Badan Permusyawaratan' ditindaklanjuti dengan pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tanggal 29 Agustus 1945, yang menjadi cikal bakal Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Konsepsi Majelis Permusyawaratan Rakyat inilah yang akhirnya ditetapkan dalam Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945, sebuah momentum bersejarah konsensus final penerimaan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia. Rumusan tersebut lalu dituangkan di dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI sebagai bagian tak terpisahkan dari UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia merdeka.   

“Kedua peristiwa bersejarah itulah yang kemudian disahkan menjadi Hari Besar Nasional bangsa Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, dan melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 tentang penetapan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi yang pada hari ini kita peringati bersama hari ulang tahunnya yang ke-78,” ujar Ketua MPR, Bambang Soesatyo setelah pemutaran video di acara peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.

Hari Besar Nasional ini, kata Bamsoet, perlu diperingati setiap tahun untuk memperkuat semangat kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengingatkan landasan dan tujuan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Peringatan Hari Lahir MPR yang dilaksanakan bersamaan dengan Hari Konstitusi ini memiliki makna yang sangat mendalam, bukan hanya bagi MPR, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Kewenangan dan tugas MPR diarahkan untuk dapat mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara secara konstitusional, serta berkontribusi mendukung keberlanjutan pembangunan bangsa,” tuturnya.

Selain itu, Bamsoet melanjutkan, satu hal penting yang patut menjadi perhatian bangsa ini dalam peringatan Hari Konstitusi, yakni pengingat agar mengimplementasikan konstitusi dengan sungguh- sungguh, bukan sekadar di atas kertas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ini berarti kita harus selalu menegakkan supremasi hukum, menjunjung tinggi prinsip checks and balances, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara,” kata dia.

Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-78 MPR RI tahun ini mengusung tema “Pemilu 2024: Mewujudkan Demokrasi Konstitusional yang Mempersatukan Bangsa”. Menurut Bamsoet, hal ini mengartikan bahwa tindakan negara dan penyelenggara negara memerlukan persetujuan rakyat. Kekuasaan tidak boleh digunakan secara semena-mena tanpa mendapatkan legitimasi dari rakyat.

“Kehendak seluruh rakyat adalah hukum tertinggi yang dituangkan di dalam konstitusi. Karena itu, konstitusi disebut sebagai hukum tertinggi suatu negara (the supreme law of the land). Konsekuensinya, semua peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi,” ucap Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Dalam rangka persatuan bangsa itu pula, Bamsoet kembali mengimbau semua pihak menjadikan Pemilu 2024 berjalan damai dan tidak terpecah belah. “Pilihan politik yang berbeda tidak sepatutnya menjadi penyebab terpecah belahnya bangsa kita yang kaya akan keberagaman suku bangsa, agama, ras, golongan, dan budaya.”

Semua pihak patut mengingat para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai wujud pengakuan keberagamaan sekaligus komitmen bersama hidup sebagai satu bangsa dalam wadah NKRI.

Para pendiri bangsa juga membuktikan mampu menyikapi perbedaan secara arif, mampu menyelesaikan dinamika sosial–politik dengan bijak dan penuh kedamaian.  “Karena itu, kita juga meyakini bahwa penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 juga akan berjalan dengan damai dan mempersatukan bangsa,” ujar Bamsoet. (*)

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

2 jam lalu

New Honda BeAT series ditunjang dengan fitur Secure Key Shutter. (Foto: AHM)
Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.


BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

2 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.


BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

5 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan Kematian Sebesar Rp391 Juta

Santunan kepada 2 ahli waris karyawan BTPN Syariah yang meninggal dunia karena musibah kecelakaan


Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

5 jam lalu

Bamsoet Tegaskan SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo - Gibran

Kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo - Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi.


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

6 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders


Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

7 jam lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.


Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

7 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.


Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

7 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.


Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

8 jam lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

9 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak