TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya punya jejak panjang mengisi konstelasi politik di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato memperingati HUT ke-78 RI.
Hasto mengatakan bahwa sebelum akhirnya menjadi PDIP, cikal bakal partainya adalah PNI yang didirikan Sukarno. "Ini merupakan titik tolak sejarah perjuangan PDI Perjuangan," kata Hasto saat menjadi inspektur upacara di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta.
Karena itulah, menurut Hasto, PDIP yang telah berdiri lebih dari 50 tahum bukanlah partai yang baru terbangun dan minim pengalaman. Pasalnya, kata Hasto, partai dengan lambang banteng moncong putih ini bergerak menyatu dengan pergerakan rakyat.
"Kita bukan partai kemarin sore, kita bukan partai yang baru sekali ikut pemenangan pemilu. Tapi kita partai yang telah menyatu dengan seluruh pergerakan rakyat," kata dia.
Hasto kemudian menceritakan bagaimana PDIP tak lepas dari sosok Sukarno ketika awal cita-cita kemerdekaan itu dikeluarkan. Sukarno muda, kata Hasto, mencoba mencari jawaban atas penjajahan yang berlangsung di Indonesia. "Bung Karno menyusuri jawaban itu dengan membaca buku," ujar Hasto.
Tak hanya itu, kata Hasto, sosok Sukarno juga berdialog dengan memahami apa yang jadi kehendak rakyat. "Dengan melihat sejarah perjuangan kita di Sriwijaya, Majapahit yang luar biasa, lalu mengapa kita bisa terjajah," kata Hasto.
Sebelumnya, seluruh kader PDIP beserta petinggi PDIP memadati halaman Sekolah Partai PDIP di Jalan Lenteng Agung Raya, Kota Jakarta Selatan.
Sebelum upacara, para peserta ikut meramaikan kirab 17 Agustus ini diawali dari Lapangan Futsal Galaxi menuju Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung yang berjarak kurang lebih 200 meter yang dimulai sekira pukul 07.20 WIB.
Peserta kirab menuju Sekolah Partai terdiri dari marching band, penari dan perangkat, badan dan sayap DPP Partai, DPC PDIP Jakarta Selatan dan Sekretariat DPP PDIP.
Acara kirab ini berlangsung meriah. Para pemain marching band membawakan alat musik dengan penuh semangat. Adapun, lagu-lagu yang dibawakan mereka diantaranya, Indonesia Raya, Hari Merdeka, Maju Tak Gentar hingga mars dan himne PDIP.
Pilihan Editor: Bingung Disebut Sebagai Lurah, Jokowi: Saya Presiden RI