TEMPO.CO, Jakarta - Bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke gerbong Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Ahad kemarin, 13 Agustus 2023, mengingatkan publik dengan wacana Koalisi Besar yang pernah mencuat pada awal April 2023 lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bilang Koalisi Besar itu cocok.
Kilas balik Koalisi Besar
Ahad, 2 April 2023. Lima partai politik (parpol) pendukung kabinet Jokowi berkumpul Kantor DPP PAN. Kelima partai tersebut, yaitu Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN dan PPP. Sementara dua parpol lainnya, PDIP dan NasDem, tidak terlihat hadir.
Diketahui saat itu, Gerindra bersama PKB bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Sementara Golkar, PAN, dan PPP tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Wacana penggabungan KIB dan Koalisi KIR menjadi Koalisi Besar ini muncul usai Presiden Jokowi bertemu kelima ketua umum partai politik tersebut. Baik Partai Gerindra maupun PAN tidak menampik kemungkinan penggabungan koalisi besar.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas tidak menampik wacana Koalisi Besar yang belakangan banyak dibicarakan.
"Saudara-saudara lihat, kompak (dan) harmonis kami tadi. Nanti tentu ada diskusi lanjutan mengenai Koalisi Besar," ucap Zulhas di Jakarta pada Ahad 2 April 2023.
Menurutnya, pembicaraan mengenai Koalisi Besar ini masih memiliki banyak waktu, termasuk soal pemilihan bakal calon presiden (capres) yang akan diusung. "Capresnya bagaimana, itu ada perjalanannya, ada waktunya," ujar Zulhas.
Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan ada kesamaan pemikiran antara Gerindra dan parpol lain yang hadir dalam acara silaturahmi tersebut.
"Ternyata ada (kesamaan). Jadi, kita merasakan ada frekuensi yang sama, ada kecocokan, dan kalau dilihat dari pimpinan partai, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi semua sekarang," kata Prabowo, Ahad, 2 April 2023.
Namun Prabowo masih enggan membahas lebih lanjut mengenai kemungkinan menggabungkan kedua koalisi KIR dan KIB. Dia mengatakan pertemuan ke depan antara kedua koalisi bakal lebih intensif. “Nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens,” kata dia.
Jokowi bilang cocok
Jokowi yang hadir dalam acara tersebut mempersilakan apabila ada rencana penggabungan KIB dan KIR. Dia menilai dua koalisi itu cocok untuk melebur menjadi Koalisi Besar.
"Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Jokowi, Ahad, 2 April 2023.
Selanjutnya: Menurut Jokowi, sebenarnya urusan koalisi…