Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Aksi Unjuk Rasa Warga Air Bangis di Kantor Gubernur Sumbar: Demo, Ditangkap, Dipulangkan

image-gnews
Masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat mengelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Tempo/Fachri Hamzah
Masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat mengelar aksi di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat. Tempo/Fachri Hamzah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seribu warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat menggeruduk kantor Gubernur Sumatera Barat guna menolak proyek strategis nasional (PSN) berujung penangkapan dan pemulangan warga. 

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah tidak menemui warga guna mendiskusikan Proyek Strategi Nasional (PSN) yang ia usulkan ke pemerintah pusat. Masyarakat Air Bangis melakukan demo atas usulan tersebut karena terancam akan kehilangan lahannya. Aksi demo tersebut berujung pada pemulangan dan penangkapan massa bahkan sebelum mereka bertemu dengan Gubernurnya.

Yayasan LBH Indonesia dalam akun instagram mereka @yayasanlbhindonesia menguraikan kronologi penangkapan dan pemulangan tersebut.

Berdasarkan postingan tersebut, kejadian ini bermula saat ribuan masyarakat Pigogah Pati Bubur Kenagarian Air Bangis datang melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Sumatera Barat pada Senin, 31 Juli 2023 lalu. Dalam kegiatan demo ini, masyarakat menuntut bertemu Gubernur untuk melakukan dialog secara langsung guna membahas solusi penyelesaian sengketa lahan dan pencabutan usulan PSN itu.

Belakangan diketahui bahwa Gubernur Sumbar Mahyeldi mengusulkan rencana PSN seluas 30.000 hektare kepada pemerintah pusat. Namun, usulan Gubernur tersebut justru membuat masyarakat yang harusnya ia layani terancam kehilangan lahan mereka.

Kemudian keesokan harinya pada 1 Agustus 2023, masyarakat Air Bangis kembali melakukan demo. Dalam demo kali ini, massa menuntut Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menghentikan intimidasi terhadap masyarakat Air Bangis yang tinggal di kawasan hutan.

Mereka juga meminta kepolisian setempat untuk membebaskan dua rekan mereka yang ditahan. Akan tetapi pada saat itu, Gubernur mereka justru lebih memilih menemani presiden partainya di acara internal partai. Tindakannya ini menunjukkan sikap abai pada masyarakat yang seharusnya ia layani yang telah menunggunya hingga kehujanan.

Pada hari selanjutnya, yakni tanggal 2 Agustus 2023, dalam unggahan akun media sosialnya, Gubernur Sumatera Barat berjanji akan menemui masyarakat yang melakukan demo. Namun, kenyataannya hingga hari telah sore hari Gubernur tersebut tak kunjung menemui masyarakatnya yang melakukan demo. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 3 Agustus 2023, masyarakat kembali melakukan demo dan kembali menemui hasil yang sama. Gubernur mereka masih enggan menemui masyarakat saat itu. Bahkan hingga empat hari kemudian sejak mereka pertama kali turun untuk demo,  Gubernur Sumatera Barat masih enggan menemui masyarakat yang melakukan demo. 

Kemudian pada Jumat, 4 Agustus 2023 Wakil Bupati Pasaman Barat bersama dengan Polresta Padang mengajak masyarakat yang melakukan demo untuk pulang ke Air Bangis. Pada kesempatan itu, masyarakat juga telah disediakan bus sebagai kendaraan untuk memulangkan mereka.

Sehari kemudian, tepatnya pada 5 Agustus 2023, salah satu utusan warga dan mahasiswa akhirnya bisa berdialog dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sementara itu, sambil menunggu hasil dialog tersebut, masyarakat lain berselawat di Masjid Raya. Namun hal yang tak terduga terjadi, dimana secara tiba-tiba aparat kepolisian mendatangi mereka dan melakukan penangkapan. 

Berdasarkan video yang diposting dalam akun tersebut, aparat kepolisian terlihat secara brutal memasuki area Masjid Raya dan melakukan penangkapan secara paksa kepada  kepada 17 orang. Beberapa orang bahkan sempat diseret paksa oleh aparat.

Selanjutnya sekitar pukul 14.30 pada keesokan harinya pada 6 Agustus 2023, polisi sudah membebaskan 17 orang yang sempat ditangkap pada hari sebelumnya setelah semalaman diperiksa Polda Sumatera Barat. Warga pun dipaksa dan di kawal pulang ke kampung. Meskipun demikian, tuntutan mereka tetap berlaku sampai dipenuhi Gubernur Sumatera Barat.

Pilihan Editor: Ricuh Pemulangan Warga Air Bangis, Amnesty International: Pemerintah Harus Evaluasi PSN di Sana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Diduga Sebarkan Aliran Sesat, Tujuh Warga Asing Ditangkap di Pasaman Barat

19 hari lalu

Tim gabungan pengawasan aliran kepercayaan keagamaan masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat saat mengamankan sejumlah warga negara asing yang diduga menyebarkan aliran sesat di daerah itu. Antara/HO-Polres Pasaman Barat.
Diduga Sebarkan Aliran Sesat, Tujuh Warga Asing Ditangkap di Pasaman Barat

Tim gabungan pengawasan aliran kepercayaan keagamaan masyarakat Pasaman Barat menjaring tujuh warga negara asing yang diduga menyebarkan aliran sesat.


Propam Polda Sumbar Gelar Sidang Etik 17 Polisi Diduga Langgar SOP Saat Amankan Remaja Tawuran

32 hari lalu

Tim Dokter Forensik Ekshumasi Afif Maulana melakukan pengecekan di Jembatan Kuranji, Kota Padang yang menjadi tempat ditemukannya bocah 13 tahun pada Minggu 9 Juni 2024 lalu. Pengecekan ini menjadi salah satu proses dari untuk menganalisis penyebeb kematian Afif Maulanan. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Propam Polda Sumbar Gelar Sidang Etik 17 Polisi Diduga Langgar SOP Saat Amankan Remaja Tawuran

Propam Polda Sumbar menggelar sidang etik terhadap 17 polisi anggota Direktorat Samapta yang mengamankan para remaja tawuran.


Ayah Afif Maulana Merasa Tidak Puas Dengan Hasil Ekshumasi

39 hari lalu

Tim Dokter Forensik Ekshumasi Afif Maulana melakukan pengecekan di Jembatan Kuranji, Kota Padang yang menjadi tempat ditemukannya bocah 13 tahun pada Minggu 9 Juni 2024 lalu. Pengecekan ini menjadi salah satu proses dari untuk menganalisis penyebeb kematian Afif Maulanan. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Ayah Afif Maulana Merasa Tidak Puas Dengan Hasil Ekshumasi

Ayah Afif Maulana kecewa dengan kesimpulan tim ekshumasi terhadap penyebab kematian anaknya.


Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

41 hari lalu

Ketua Tim Ekshumasi Afif Maulana, Ade Frimansyah saat Konfrensi Pers di Polresta Padang pada Rabu 25 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah.
Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

Penyebab kematian Afif Maulana menurut hasil analisis forensik dan medikolegal karena jatuh dari ketinggian.


IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

45 hari lalu

Indra Septiarwan (tengah) tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari digiring pihak kepolisian menjelang konferensi pers di Polres Padang Pariaman, 20 September 2024.  Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menyampaikan, Indra mengaku telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari. TEMPO/Fachri Hamzah
IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Polisi mengungkapkan tersangka IS telah mengaku membunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.


Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

49 hari lalu

Polisi tetapkan satu tersangka di kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.
Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.


Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

52 hari lalu

Penemuan jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 8 September 2024. Langgam/BPBD Padang Pariaman
Drone dan Anjing Pelacak Polisi Pakai untuk Buru Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang

Polda Sumatera Barat masih mengejar pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman


Otak Perampokan Mobil Pengisian ATM di Padang Pariaman Belum Terungkap

29 Agustus 2024

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono saat Konferensi Pers pada Minggu 23 Juni 2024 terkait kematian Afit Maulana bocah 13 tahun. TEMPO/Fachri Hamzah.
Otak Perampokan Mobil Pengisian ATM di Padang Pariaman Belum Terungkap

Polda Sumbar mendalami peranan dua polisi yang terlibat dalam perampokan Kampung Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, itu.


Resep Membuat Rendang yang Dirayakan Google Doodle sebagai Makanan Terenak di Dunia

21 Agustus 2024

Masakan khas Minang, Sumatera Barat, rendang. (Foto: easycookingindo.blogspot.com)
Resep Membuat Rendang yang Dirayakan Google Doodle sebagai Makanan Terenak di Dunia

Pada 21 Agustus 2024, rendang yang digemari banyak orang dirayakan oleh Google Doodle. Jika ingin menikmati makanan terenak ini, seseorang dapat membuatnya dengan bahan rumahan dan cara sederhana.


Bentuk Tim Khusus, PDFMI akan Ekshumasi Jenazah Afif Maulana Pekan Ini

7 Agustus 2024

Ketua Umum PDFI Ade Firmansyah Sugiharto memberikan keterangan saat konferensi pers terkait hasil autopsi ulang jenazah di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022. Ade menjelaskan ada lima luka peluru masuk dan empat luka keluar. Satu peluru bersarang di tulang belakang. Adapun ada dua luka fatal pada jasad Yosua, yakni di kepala dan satu di dada. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bentuk Tim Khusus, PDFMI akan Ekshumasi Jenazah Afif Maulana Pekan Ini

PDFMI telah membentuk tim ekshumasi untuk membantu investigasi kasus kematian Afif Maulana sesuai permintaan dari penyidik.