Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Wawasan Kebangsaan

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL - Ketua MPR, Bambang Soesatyo mengatakan, membangun wawasan kebangsaan tidak dapat dilakukan secara instan. Tetapi membutuhkan proses agar benar-benar matang dan membumi.

Membangun wawasan kebangsaan harus dilaksanakan masif agar dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat dan mengisi setiap ruang publik. Satu hal yang juga penting, harus dilaksanakan secara berkesinambungan agar tertanam kuat, dan tidak mudah goyah oleh arus perubahan zaman.

Wawasan kebangsaan yang kuat, kata Bamsoet, membantu Indonesia mampu menghadapi pandemi Covid-19 dengan solid. Walau demikian, bangsa ini harus tetap waspada sektor perekonomian. Perekonomian global saat ini tidak sedang baik-baik saja, beberapa negara masih berjibaku menghadapi inflasi, bahkan ada yang hiper inflasi.

“Misalnya Argentina dengan angka inflasi menyentuh 104,3 persen dan Turki mencapai 50,5 persen," ujar Bamsoet saat memberikan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan kepada para Alumni ITB di Lemhannas, Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Turut hadir antara lain Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, Laksda TNI Edi Sucipto; Deputi Bidang Kebangsaan Lemhannas, Laksda Edi Sucipto; Direktur Pelatihan Untuk Pelatih Lemhannas, Marsma TNI Antar Samudera; Direktur Pembinaan dan Pelaksanaan Lemhannas, Brigjen Marinir Nana Rukmana; Direktur Perencanaan dan Pembangunan Lemhannas, Masneli; serta Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Gembong Primajaya.

Bamsoet menuturkan, masih kurang dinamisnya kondisi geopolitik global yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina yang belum kunjung usai, meningkatnya eskalasi potensi konflik di semenanjung Korea, perebutan kepentingan ekonomi, strategi, dan politik di kawasan laut China Selatan, serta ketegangan hubungan Turki dan Yunani, semuanya menjadi variabel yang harus menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan langkah kebijakan bangsa Indonesia.

"Karena itu, Indonesia memerlukan pemimpin yang kuat. Sehingga bisa melanjutkan roda pemerintahan yang sudah sukses dilakukan Presiden Joko Widodo. Kita juga membutuhkan road map pembangunan, agar berbagai capaian pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Seperti IKN Nusantara, bisa dilanjutkan oleh presiden selanjutnya. Untuk itulah saat ini MPR RI sedang mempersiapkan Pokok-pokok Haluan Negara sebagai road map pembangunan bangsa," tuturnya.

Berbagai presiden yang telah memimpin Indonesia, Bamsoet melanjutkan, sejak era era Presiden Soekarno hingga saat ini era Presiden Jokowi, telah menggoreskan tinta kesejarahan dengan ciri khas kepemimpinan dan pencapaian masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Soekarno berhasil membangun semangat revolusi dan nasionalisme yang bermuara pada terwujudnya cita-cita Indonesia merdeka, serta menyatukan Papua Barat kedalam NKRI. Terbentuknya Gerakan Non Blok pada penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955, menjadi bukti kepiawaian Presiden Soekarno membangun aliansi dan meraih simpati internasional untuk membebaskan diri dari bayang-bayang hegemoni blok Barat dan Timur.

Selanjutnya di bawah Presiden Soeharto, Indonesia berhasil meletakkan pondasi pembangunan di Indonesia melalui Repelita. Membangun stabilitas sosial-politik, serta mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.

“Kemudian kepemimpinan Presiden BJ Habibie, walaupun singkat namun tidak menafikan kenyataan bahwa banyak hal yang telah beliau persembahkan. Khususnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan," kata Bamsoet.

Sedangkan Presiden Megawati Soekarnoputri merupakan sosok yang memiliki karakter dan kepribadian kuat, menjunjung tinggi adat ketimuran. Selama kepemimpinannya, dikenal tegas dan berpegang teguh pada prinsip: berpolitik dengan ideologi, sesuai konstitusi.

Kepemimpinan nasional dilanjutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dikenal sebagai sosok demokratis, serta menghormati kompromi dan konsensus demi menghindarkan sikap otoriter. SBY adalah karakter pemimpin yang mengedepankan sikap kehati-hatian, kecermatan dan kematangan berfikir sebelum mengambil suatu keputusan. Semasa kepemimpinan SBY, Indonesia berhasil menyelesaikan batas maritim Indonesia dengan dua negara sahabat, yaitu Singapura dan Filipina.

Adapun, Presiden Joko Widodo yang saat ini menjabat untuk masa jabatan keduanya, memiliki karakter partisipatif dan karismatik, dekat dengan rakyat. Program pemerataan pembangunan terasa begitu nyata, dengan menggalakkan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa. Kepedulian pada kehidupan rakyat dimanifestasikan melalui berbagai program bantuan sosial, seperti KIP dan BPJS, yang sangat dirasakan manfaatnya oleh kelompok ekonomi lemah.

"Dari berbagai periodisasi pemerintahan yang telah kita lalui, kita dapat mengambil satu benang merah dalam konteks kepemimpinan nasional. Meskipun dihadapkan pada tantangan kehidupan kebangsaan yang beragam dan dinamis, namun semuanya memiliki satu keseragaman visi, yaitu mewujudkan tujuan nasional melalui pembangunan untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap Bamsoet. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

15 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.


Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

20 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.


Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

20 jam lalu

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5).
Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.


Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

21 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.


Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

23 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.


Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

23 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.


Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

23 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.


Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

1 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.


GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

1 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.


PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile