TEMPO.CO, Jakarta - Dalam peringatan Satu Syuro atau Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1445 H lalu, pondok pesantren Al Zaytun mengundang seorang aktivis Yahudi Pro Israel yaitu Monique Rijkers. Pondok pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut mengundang Monique Rijkers dalam kapasitasnya sebagai aktivis keberagaman.
"Salam damai buat Syech Panji Gumilang, dan seluruh keluarga besar Al Zaytun. Terima kasih telah mengundang saya di sini. Terima kasih telah membolehkan saya memakai baju Bintang Daud," ucap Monique, seperti dalam tayangan di akun YouTube Al Zaytun Official.
Lantas, siapa sebenarnya Monique Rijkers itu? Berikut rangkumannya untuk Anda.
Profil Monique Rijkers
Monique Rijkers seorang perempuan kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan. Belum ada informasi khusus terkait kapan tepatnya perempuan berdarah Yahudi ini lahir. Ia merupakan seorang aktivis perempuan pro Israel sekaligus pendiri organisasi nirlaba Hadassah of Indonesia.
Seperti dilansir dari laman Haaretz.com, Hadassah of Indonesia merupakan organisasi yang ia dedikasikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia terkait Israel, orang-orang Yahudi, dan sejarah Holocaust melalui perjumpaan budaya dan perjalanan ke Israel. Nama Hadassah diambil dari Alkitab. Dalam bahasa Ibrani, Hadassah berarti Esther. Diketahui dari halaman Linkedin Monique Rijkers, Ia menganggap bahwa dirinya adalah seorang Esther di zaman modern di Indonesia.
“Esther tinggal di Persia dan Saya tinggal di Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia. Kami berdua menghadapi keadaan yang sama, dan Tuhan telah menempatkan kami tepat ‘untuk saat seperti ini’ (Ester 4:14). Saya menganggap diri saya sebagai ‘Esther’ di zaman modern di Indonesia.
Monique Rijkers merupakan perempuan bermarga Rondonuwu Mandagie yang saat ini menetap di Ibukota Jakarta. Dulunya, Monique Rijkers pernah menempuh pendidikan industrial mikrobiologi di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Meskipun ia merupakan mahasiswa jurusan industrial mikrobiologi, Rijkers sangat aktif dalam kegiatan jurnalistik dan memberikan banyak waktu untuk menekuni bidang tersebut.
Dalam deskripsi di profil Linkedin nya dia menulis bahwa dirinya menekuni jurnalisme selama 14 tahun dan telah mendapatkan 10 penghargaan jurnalisme. Tak hanya itu, Rijkers juga mengatakan bahwa dirinya telah mengunjungi 36 negara, termasuk Ekspedisi Jalan Sutra, Tour Yahudi di Polandia dan Praha, serta 3 kali ke Israel.
“Saya adalah seorang jurnalis selama 14 tahun dan Tuhan memberkati saya dengan 10 penghargaan sebagai jurnalis. Telah mengunjungi 36 negara, termasuk Ekspedisi Jalan Sutra, Tour Yahudi di Polandia dan Praha, 3 kali ke Israel dan Saya menantikan untuk pergi ke Perjalanan Rasul,” tulisnya.
Pada Oktober 2017, Ia diketahui pernah bertemu dengan Perdana Menteri Israel yaitu Benjamin Netanyahu dalam acara Christian Media Summit. Selain itu, Rijkers juga memprakarsai Festival Film Toleransi Ketiga, serta turut menjadi produser dalam film pendek dokumenter animasi tentang Alfred Munzer yang diselamatkan oleh sebuah keluarga Indonesia di Belanda selama masa pendudukan Nazi.
Saat ini, Monique Rijkers tengah aktif menjadi salah satu pengurus di balik kanal Youtube Fakta Israel. Namanya sempat menjadi ramai diperbincangkan karena kunjungannya di Ponpes Al Zaytun beberapa waktu yang lalu.
Pilihan Editor: Pasal Penodaan Agama yang Disangkakan kepada Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang