Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Airlangga angkatan 1993 itu diculik aparat di Rumah Susun Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur pada 13 Maret 1998.
Bimo “diambil” bersama tiga kawannya sesama aktivis SMID, Nezar Patria, Aan Rusdianto dan Mugiyanto. Penculikan yang diduga dilakukan Tim Mawar Kopassus itu berkaitan dengan aktivitas SMID yang menginduk pada Partai Rakyat Demokratik pimpinan Budiman Sudjatmiko.
Budiman temui Prabowo
Sebelumnya, Budiman menyatakan pertemuannya dengan Prabowo itu membahas soal kebangsaan, kemanusiaan, dan masa depan.
"Kami melampaui soal status-status kami. Kita bisa bicara soal kebangsaan, kita bisa bicara soal kemanusiaan, kita bicara masa depan," ujar Budiman, Selasa, 18 Juli 2023.
Di sisi lain, Prabowo mengatakan dirinya memiliki banyak pemikiran yang sama setelah berbincang dengan Budiman.
"Saya sangat menghargai, saya sangat menghormati, saya terharu kedatangan Mas Budiman, dan begitu kita bicara, ternyata banyak pemikiran kita yang sama," kata Prabowo.
Namun buntut dari pertemuan tersebut, Budiman bakal dipanggil DPP PDIP. Budiman pun mengaku siap memenuhi panggilan partainya tersebut.
“Nggak ada masalah. Saya kira diskusi dengan partai nggak apa-apa, dipanggil. Saya kan juga ngobrol-ngobrol juga dengan yang lain,” kata Budiman saat dihubungi, Kamis kemarin, 20 Juli 2023.
Berdasarkan catatan Tempo, DPP PDIP juga pernah memanggil kader lainnya usai bertemu Prabowo, seperti Gibran Rakabuming dan Effendi Simbolon.
IMA DINI SHAFIRA | KUKUH S. WIBOWO
Pilihan Editor: Prabowo - Budiman Sudjatmiko Bertemu, Ayah Aktivis Hilang: Budiman Tahu Lahan Basah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.