Di sisi lain, Grace menuturkan pertemuan juga sempat menyinggung masalah intoleransi di dalam negeri yang menunjukkan tren yang masih naik. Ia mengatakan pihaknya mengapresiasi Kota Solo yang tahun ini berhasil menempati posisi ke-4 kota paling toleran di Indonesia. Menurut dia, capaian itu sangat mendasar mengingat tren intoleransi di dalam negeri masih naik.
"Ini jadi problem mendasar banget, kalau kita berkutat diintoleransi maka bangsa kita nggak jadi cerdas-cerdas. Apa-apa dikaitkan dengan agama, berkutat di situ aja. Boro-boro mau ngomongin pembangunan yang keren, kalau ada kontestasi mainnya nggak program tapi politik identitas aja. Itu membodohi publik," katanya.
Lebih lanjut Grace menyatakan dengan Solo menjadi kota toleran dan UMKM yang mendunia, maka kepemimpinan Gibran patut diperhitungkan.
"Meski umur masih muda, dibilang masih ingusan, tapi nggak kaleng-kaleng. Bahkan bisa dikatakan lebih bagus daripada yang umurnya udah banyak," katanya.
Adapun Gibran saat ditanya soal pertemuan dengan PSI itu mengatakan itu hanya pertemuan biasa. "Ngobrol santai, biasa saja," ucap Gibran.
Saat ditanya soal dukungan PSI kepada Gibran untuk maju ke ajang Pilkada DKI Jakarta, Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu enggan berkomentar banyak. Ia mengaku masih akan di Solo untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
SEPTHIA RYANTHIE
Pilihan Editor: Gibran Rakabuming Dekat dengan Prabowo Tapi Jadi Jurkam Ganjar, Manuver Politik?