Komandan Distrik Militer 1709/Yawa Serui, Letnan Kolonel Infanteri Chairul Mustofa ketika dihubungi pada Kamis sore membenarkan penyerangan Pos Teritorial ini. Menurut Chairul, penyerangan dilakukan sekitar sepuluh orang pada Kamis dinihari. Pihaknya hingga kini masih menyelidiki identitas kelompok penyerang.
"Ada sekitar sepuluh orang bersenjata, melakukan penyerangan. Kita belum tahu siapa mereka karena mereka pakai topeng hitam dan kondisi waktu itu gelap," kata Chairul.
Pada penyerangan ini, seorang anggota Kodim 1709/Yawa-Seri, Kopral Kepala Steven Anderi, sempat ditahan oleh kelompok penyerang dan nyaris dijadikan sandera. "Tetapi anggota kita itu bisa meloloskan diri. Jadi tidak ada penyanderaan anggota TNI," kata Chairul.
Selain menyerang anggota TNI, kelompok penyerang juga melukai tiga warga sipil di bagian lengan, dan melukai dua warga sipil lainnya. Salah satu yang mengalami luka akibat senjata tajam adalah seorang manajer PT Arta Makmur, yang pada saat penyerangan sedang membangun dermaga pelabuhan di Saubeba.
Kelompok penyerang juga merusak kantor perusahaan PT Artha Makmur, merusak stasiun radio SSB (Single Side Band). Setelah melakukan penyerangan, sepuluh orang bertopeng hitam dan bersenjata api ini melarikan diri ke arah barat, Distrik Ansur menggunakan speed boat rampasan milik perusahaan Artha Makmur.
TJAHJONO EP