TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Antimafia Sepakbola Bareskrim Polri memanggil Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, Senin, 17 Juli 2023, dalam kasus dugaan pungli wasit Liga I dan II.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Nurul Azizah, mengatakan Erick Thohir tidak bisa hadir sehingga diwakilkan oleh Direktur Perwasitan PSSI berinisial A.
“Bareskrim Polri mengundang Ketua PSSI, namun yang ditunjuk beliau untuk menghadiri undangan tersebut adalab sdr A yang merupakan Direktur Perwasitan ke Bareskrim,” kata Nurul dalam konferensi pers, Senin, 17 Juli 2023.
Dugaan pungli dalam seleksi wasit Liga 1 2023-2024 diungkapkan oleh Football Institute. Dalam laporannya, kelompok itu menyebutkan bahwa para wasit yang mengikuti seleksi dimintai sejumlah uang agar mendapat bocoral soal ujian LOTG (Law of The Game).
Proses seleksi wasit Liga 1 2023-2024 meliputi tiga variabel, yaitu ujian LOTG (bobot 20 persen), nilai tes video (bobot 20 persen), dan tes kebugaran (bobot 60 persen). Hasilnya, 18 nama telah terpilih dan dipastikan bakal memimpin pertandingan pada musim ini.
PSSI sebelumnya telah bekerja sama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk meningkatkan kualitas wasit lokal. Dua perwakilan instruktur wasit Jepang pun datang langsung untuk memimpin pelatihannya, mereka adalah Chairman of JFA Referees Committee Ogawa Yoshimi dan JFA Referee Instructor Toshiyuki Naga.
Dugaan pungli ini disampaikan oleh pengamat sepak bola sekaligus koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.
“Ya yang pertama mereka telah menyampaikan bahwa telah terjadi pungutan liar (pungli) ketika seleksi, ada yang dimintai Rp 500 ribu bocoran soal, ada paket Rp 1 juta,” ujar Akmal Marhali, dikutip dari laman Instagram @theindonesiafootball, Kamis, 13 Juli 2023.
Selain itu, beredar pula rekaman suara pengakuan seorang wasit asal Jawa Tengah yang diduga menjadi korban pungli saat menjalani seleksi wasit untuk Liga Indonesia I dan II. Rekaman percakapan telepon itu diunggah oleh akun Instagram @forumwasitindonesia pada Senin, 10 Juli 2023.
Dalam rekaman percakapan tersebut, seorang wasit yang mengikuti seleksi wasit di Jawa Tengah, mengungkapkan ia dimintai sejumlah uang oleh salah satu anggota koordinator penyelenggara seleksi.
"Nah Jawa Tengah kan kemaren yang tak sampaikan toh kemarin itu ada yang iuran, saya juga iuran," kata wasit tersebut.
Ia juga mengatakan uang yang dikumpulkan tersebut akan dikembalikan lagi apabila peserta tersebut tidak lolos dalam seleksi. Namun disebut uang milik beberapa peserta yang tidak lolos seleksi belum dikembalikan.
"Katanya kalau nggak lulus itu dikembalikan gitu loh, terus ada yang beberapa yang dikembalikan, mungkin ada yang belom. Mungkin loh aku nggak tau ya, yang gak lulus Jawa Tengah untuk Liga 2 itu ada dua orang Liga 1 itu ada tiga orang, yang dua orang dikembalikan yang empat orang itu belum tahu," katanya.
Ia mengatakan uang yang diminta tiap peserta sebesar Rp 500 ribu ifu sebagai transaksi jual beli bocoran soal dan kunci jawaban Tes LOTG. Sementara paket Rp 1 juta untuk membantu lolos tes fisik dan tes LOTG.
Selanjutnya: Erick tegaskan akan tindak tigas jika pungli terbukti