Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Cara Asyik Mengenalkan Pancasila kepada Generasi Muda?

image-gnews
Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Monas Silang Selatan, Kamis, 1 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Monas Silang Selatan, Kamis, 1 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Iklan

JAKARTA - Survei SETARA Institute for Democracy and Peace yang dirilis Mei 2023 menyuguhkan gambaran persepsi pelajar tentang Pancasila, intoleransi, dan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Survei tersebut dilakukan selama Januari sampai Maret 2023 yang melibatkan 947 pelajar laki-laki dan perempuan di tingkat SMA dan sederajat. Survei tersebut berlangsung di lima kota, yakni Bandung, Bogor, Surabaya, Surakarta, dan Padang, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan batas kesalahan 3,3 persen.

Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani mengatakan, salah satu temuan mengejutkan dari survei tersebut adalah sebesar 83,3 persen para pelajar menilai Pancasila bukan ideologi negara yang bersifat permanen. "Artinya, dalam persepsi mereka (responden) bisa saja Pancasila diganti," kata Ismail di Jakarta. "Sekalipun ini bukan keinginan atau kehendak, melainkan masih sebatas diskursus dan opini, tetapi ini alarm luar biasa."

Ismail Hasani menjelaskan, hasil survei tersebut menjadi alarm bahaya luar biasa karena ideologi bangsa Indonesia yang sudah sepakati adalah Pancasila. "Itu sudah final sejak pembentukan republik ini," ujarnya. Ismail melanjutkan, kondisi ini harus menjadi keprihatinan semua pihak dan perlu melakukan upaya-upaya kreatif untuk mengajak generasi muda untuk lebih mengenal, memahami, dan pada akhirnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila. 

Lantas apa yang dapat dilakuan agar generasi muda lebih mengenal Pancasila? 

"Yang pertama adalah bagaimana menjadikan Pancasila sebagai diskursus kebudayaan yang menarik dan hidup, serta bisa dipedomani orang banyak. Ketika bicara Pancasila dan ingin mempedomaninya, nah, itu bagaimana caranya?" ujar Ismail Hasani. Perlu pendekatan-pendekatan baru untuk menyasar anak muda. Pendekatan-pendekatan yang tidak monoton, seperti seminar, perdebatan, menurut dia, bisa jadi tidak menarik bagi anak muda.

Ismail Hasani melanjutkan, salah satu tantangannya adalah bagaimana menciptakan ruang-ruang kebudayaan, sehingga Pancasila dapat didiskusikan, dipedomani, dan dipraktikkan. Contoh, dengan memunculkan anak-anak muda yang bisa menjadi juara-juara di kota-kota tertentu, di mana mereka dapat menjadi juru bicara Pancasila yang kemudian memberikan pengaruh pada lingkungan di sekitarnya untuk mempromosikan Pancasila.

Penerapan yang paling sederhana, kata Ismail Hasani, memberikan contoh tentang mengolah sampah sebagai bagian dari cermin perilaku berdasarkan Pancasila, menghomati perbedaan agama, ras, suku bangsa sebagai bentuk dari pengamalan Pancasila, dan lain sebagainya. "Sekalipun cara-cara ini mungkin tidak populer, tetapi kita semua wajib untuk terus mempopulerkan dan merawat Pancasila," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti komunikasi Effendi Gazali mengatakan, salah satu cara untuk mengkomunikasikan ideologi Pancasila kepada generasi muda adalah dengan bertanya dulu kepada mereka tentang apa itu Pancasila menurut mereka. "Pancasila itu bagi mereka apa? Selain soal dasar negara yang wajib dihafalkan," kata Effendi. 

Kemudian, mencari cara yang menyenangkan bagi generasi muda untuk mengenal lebih jauh tentang nilai-nilai Pancasila dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, menentukan waktu yang tepat untuk menyampaikan tentang Pancasila kepada generasi muda. Misalkan, saat riuh menunggu kedatangan BlackPink atau Cold Play, atau saat diskusi tentang perubahan iklim, atau ketika mereka tertarik pada calon presiden tertentu. "Saya juga masih meneliti ini," kata Effendi Gazali. 

Ketua Panitia rangkaian kegiatan "Bersama Merawat Kebangsaan" TNI Angkatan Darat, Dr. Djasa Pinaragusti mengatakan, KASAD Award 2023: Apresiasi untuk Media yang berlangsung pada Senin, 10 Juli 2023, merupakan agenda awal dari rangkaian kegiatan "Bersama Merawat Kebangsaan" ini. Agenda berikutnya adalah Bootcamp TNI AD to Gen Z pada Agustus 2023, bergeser dari jadwal semula pada 22-23 Juli 2023.

"Dalam bootcamp ini, kami mengajak mahasiswa dan siswa SMA dari 34 provinsi di Indonesia untuk mengerti dan memahami berbagai persoalan kebangsaan, sekaligus turut aktif menyebarluaskan gagasan konstruktif tentang Pancasila," kata Djasa. "Kami sudah merancang strategi untuk lebih mengenalkan dan mendekatkan Pancasila kepada generasi muda supaya mereka memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari." (*)

#TNIAD
#KASADAward
#InfoTempo 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

2 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

3 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong


Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

4 hari lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, usai mengikuti pembacaan putusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pada Senin sore, 22 April 2024. Pertemuan itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.


Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution memberikan keterangan saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?


72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

8 hari lalu

Logo Kopasus. Istimewa
72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.


Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

9 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.


72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

10 hari lalu

Danjen Kopassus baru Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) dan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo saat serah terima jabatan di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta, Jumat (4/12). TEMPO/Subekti
72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.


72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

10 hari lalu

Pasukan Kopassus TNI AD mengikuti geladi upacara Peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten, 3 Oktober 2015. ANTARA/Yudhi Mahatma
72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.


Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

18 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

KSAD Maruli Simanjuntak beri keterangan soal ganti rugi warga yang terdampak ledakan yang disebabkan ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana.