TEMPO.CO, Pangkalpinang - Keluarga Redho Tri Agustian yang menjadi korban pembunuhan dengan cara mutilasi dan potongan tubuh disebar di Yogyakarta pasrah menunggu kabar pasti dari kepolisian. Redho yang sering dipanggil Tommy mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) disebut berasal dari Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Paman korban, Majid, mengatakan pihak keluarga belum menerima laporan resmi apakah korban pembunuhan sudah dipastikan Redho. "Memang 99 persen sudah mengarah ke situ. Namun kami tetap menunggu kabar resmi untuk lebih meyakinkan lagi. Kami tunggu tes DNA keluar," ujar Majid saat ditemui Tempo di kediaman Redho di Jalan Yos Sudarso, Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang, Ahad, 16 Juli 2023.
Baca juga:
Majid menuturkan pihak keluarga sudah siap dengan segala kemungkinan dan memasrahkan diri jika memang korban dipastikan Redho. "Di Yogyakarta ada keluarga. Tantenya juga di sana. Sekarang kakak laki-lakinya sudah berangkat ke Yogya untuk mengecek informasi ini. Kemungkinan terburuk pun kami siap asal itu memang valid," ujar dia.
Menurut Majid, kabar menghilangnya Redho cukup mengejutkan. Keluarga Redho di Yogyakarta, kata dia, sempat mendatangi kos korban untuk mengecek. "Saat dapat kabar hilang, kakaknya ke kosan dan mendapati kosan tidak terkunci. Redho pun tidak di tempat. Ada cctv-nya yang memperlihatkan korban pergi keluar ke warung makan," ujar dia.
Terkuaknya kasus mutilasi ini dilakukan pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik di Sleman. Temuan pertama di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, sejak Rabu malam, 12 Juli 2023. Pada temuan pertama ini seorang pemancing menemukan bagian tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki. Di lokasi pertama juga ditemukan sejumlah barang seperti kompor, tali, pisau dan sandal.
Kemudian pada Sabtu menyusul temuan potongan tubuh lain diduga dari korban yang sama di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta. Di lokasi kedua yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi pertama ini ditemukan potongan kepala manusia yang dikubur di lapangan desa.
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menangkap dua pelaku di daerah Jawa Barat pada Sabtu petang, 15 Juli 2023. Pelaku berinisial W merupakan warga Magelang, Jawa Tengah; dan RD warga DKI Jakarta. "Identitas korban mutilasi inisial R, statusnya mahasiswa yang sedang kuliah di Yogya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi FX Endriadi di Polda DIY, Ahad, 16 Juli 2023.
Pelaku membunuh dan memutilasi korban di kontrakan pelaku di area Triharjo, Sleman, Yogyakarta. Namun belum diketahui pasti, kapan aksi keji itu dilakukan. "Untuk motif masih kami dalami," kata Endriadi. Polisi hanya menyebut antara pelaku dan korban memang saling mengenal. "Ya ada hubungan teman, tapi kami masih dalami sejauh apa hubungan teman itu," kata dia. Satu pelaku adalah karyawan salah satu restoran di Yogyakarta, dan pelaku lainnya berjualan kue di wilayah Yogyakarta.
Pilihan Editor: Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul