TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga korban banjir di Kota Padang dievakuasi menggunakan perahu karet. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Sutan Hendra.
Dia menjelaskan, evakuasi warga yang terjebak banjir sudah dilakukan sejak pukul 05.00 WIB dini hari. Warga tersebut terjebak karena bertahan di rumah sedangkan intensitas air naik.
"Air yang tidak kunjung surut sehingga kami diminta untuk mengevakuasi masyarakat menggunakan perahu karet," katanya.
Sutan menerangkan, jika dalam melakukan evakuasi korban banjir tersebut, Damkar Kota Padang menurunkan 30 personil. Personil tersebut telah bersiaga sejak pukul 04.00 WIB. "Kami turunkan 30 personil dan 2 perahu karet untuk evakuasi korban banjir," katanya saat dihubungi tempo.
Kemudian dia melanjutkan, evakuasi tersebut dilakukan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Lokasi tersebut cukup parah karena intensitas air cukup tinggi. "Kami lakukan penyelamatan di sekitar Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, karena wilayah itu cukup parah," ujarnya.
Lalu, sampai saat ini jumlah pengungsi belum ada data yang jelas. "Untuk jumlah korban yang kami evakuasi sudah banyak, tapi data pastinya belum ada," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Rumainur mengatakan, masyarakat sudah banyak melakukan evakuasi mandiri. Hanya sebagian kecil saja yang dievakuasi dengan perahu karet.
"Kondisi di Kota Padang merata terkena banjir, rata-rata tinggi air mencapai 1 meter," katanya.
Lalu, pantauan tempo.co sampai pukul 08.50 WIB Kota Padang masih dilanda hujan dengan intensitas sedang. Hujan tersebut sudah terjadi sejak 13 Juli 2023 pukul 19.30 WIB.
Selain itu, juga terlihat beberapa akses jalan di Kota Padang terendam banjir, seperti persimpangan Alai Parak Karakah dan Jalan Jhoni Anwar Lapai.
Pilihan Editor: Hujan Deras Sejak Kemarin, Kota Padang Terendam Banjir