Kemudian, di posisi ketiga adalah Kejaksaan Agung dengan tingkat kepercayaan 81,2 persen dengan rincian 9,7 persen sangat dipercaya dan 71,5 persen cukup dipercaya. Adapun 13,6 persen kurang dipercaya dan 0,5 persen tidak percaya sama sekali.
Burhanuddin mengatakan Kejaksaan Agung sekali lagi menempati posisi ketiga. Namun hasil survei ini kali pertama Kejaksaan Agung menempati posisi ketiga dengan tingkat kepercayaan tertinggi dalam sejarah di atas 80 persen.
“Biasanya mereka di kisaran 60-an persen. Tetapi setahun terakhir konsisten di peringkat ketiga, tetapi belum menyentuh angka 80 persen,” kata Burhanuddin.
Sementara itu, Polri menempati posisi keeempat dengan 76,4 persen dengan rincian 10,8 sangat percaya dan 65,6 cukup percaya. Adapun 20,0 persen kurang percaya dan 1,2 persen tidak percaya sama sekali.
“Waktu Agustus 2022 saat kami rilis trust Polri anjlok ke angka 54 persen, saat itu kurang lebih Sambo membetot perhatian publik, itu kita sampaikan. Itulah trust paling rendah polisi,” kata Burhanuddin.
Namun Burhanuddin mengatakan kurang dari setahun Polri berhasil memulihkan citranya. Bahkan, kata Burhanuddin, tingkat kepercyaan Polri sedikit menyalip Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memiliki tingkat kepercayaan 75,7 persen.
Adapun untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menempati posisi kedua terakhir disusul posisi terakhir partai politik. Bahkan, DPR RI di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di mana masing-masing mendapat 73,8 persen dan 73,3 persen. Burhanuddin mengatakan DPR RI masih konsisten di peringkat bawah kedua dengan tingkat kepercayaan hanya 68,5 persen dan parpol hanya 65,3 persen.
Pilihan Editor: Survei Indikator Politik Indonesia Sebut Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Polri Naik Jadi 73,2 Persen