TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan dari Badan Sar Nasional (Basarnas) bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) melanjutkan evakuasi korban pesawat Semuwa Aviasi Mandiri atau SAM Air yang jatuh di wilayah Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat 23 Juni 2023 lalu. Hingga hari ini, belum ada korban yang berhasil dievakuasi.
Kepala Basarnas Henri Alfiandi mengatakan, tim gabungan akan menggunakan helikopter militer yang sama pada pencarian hari sebelumnya yakni jenis Caracal HT- 7201 untuk mencapai lokasi jatuhnya pesawat.
"Pada pukul 07.00 WIT, persiapan personil, logistik dan alut pesawat caracal untuk dukungan tambahan personil ke lokasi Drop Area (titik rapling)," kata Henri melalui keterangan resminya, Senin 26 Juni 2023.
Henri mengatakan, tim gabungan akan melakukan briefing yang dipimpin oleh Pilot Mayor Pnb. Arif pada pukul 08.56 WIT dan menunggu cuaca memungkinkan untuk melakukan penerbangan.
"Pada pukul 09.55 WIT Tim On board Caracal selanjutnya pukul 10.07 WIT, Pesawat Caracal take off menuju lokasi Drop Area," kata Henri.
Tambahan personel untuk evakuasi
Tim yang diterjunkan untuk melakukan evakuasi ini sebanyam 14 personel yang terdiri dari tujuh crew Caracal, tiga personel Basarnas dan empat personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU.
Jumlah tersebut bertambah lebih dari dua kali lipat dari kemarin. Pasalnya, pada Ahad kemarin tim yang diturunkan belum mampu mencapai titik jatuhnya pesawat.
Medan yang sulit membuat tim gabungan hanya mampu berjalan 1 kilometer dari titik mereka diturunkan. Minimnya peralatan membuat tim kemudian memutuskan untuk balik badan dengan tangan hampa. Sementara proses evakuasi pada Sabtu lalu dibatalkan karena cuaca yang tak bersahabat.
Selanjutnya, SAM Air hilang kontak dan dinyatakan jatuh