INFO NASIONAL – Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menginisiasi identifikasi regional jalur migrasi spesies terancam punah 2024. Hal tersebut diputuskan dalam 4th Threatened Species Working Group (TSWG) Meeting Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Firdaus Agung K. Kurniawan menjelaskan pertemuan pertemuan tersebut bertujuan untuk meninjau kemajuan rencana kerja 2023, memperbarui kemajuan pengelolaan spesies terancam dari masing-masing negara, dan menyepakati rekomendasi Senior Officials Meeting (SOM) 18 berikutnya.
“Yang tak kalah pentingnya adalah memperkuat komitmen dan kerja sama di CTI- CFF khususnya di kelompok kerja ini,” ujar Firdaus yang menjadi Chair of TSWG CTI-CFF.
Ia menjelaskan, pada CoP 19 CITES lalu di Panama, terdapat beberapa spesies perairan terancam punah yang berada di bawah kelompok kerja ini telah dimasukkan dalam Apendiks II CITES, yakni hiu (Charcarinidae dan Sphyrnidae) serta pari (Potaromotrygonidae dan Rhinobatidae).
Adapun isu global penting dalam CTI-CCF adalah tentang komitmen yang disebut Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework di CoP 15 CBD. “Komitmen ini menggarisbawahi komitmen global untuk melindungi 30 persen lautan kita, memulihkan 30 persen ekosistem yang terdegradasi, juga berjanji untuk mengendalikan spesies alien invasif,” ujarnya.
Firdaus berharap dalam pertemuan ini dapat saling mendengar pemikiran, pandangan dan pendapat dari anggota CT6 untuk meningkatkan kolaborasi, sehingga kelompok kerja regional di bawah CTI-CFF dapat memainkan peran yang lebih signifikan dan strategis di forum global.
Senada, NCCs/Partners/Private Sectors Officer, Michael Tampongangoy menyampaikan bahwa upaya kolaboratif menjadi langkah sistematis dalam melindungi spesies terancam dan mengamankan masa depan warisan alam.
Pertemuan kelompok kerja ini, kata dia, merupakan kesempatan untuk terlibat dalam diskusi produktif, berbagi pengalaman dan menjalin kemitraan yang akan mendorong penerapan strategi secara efektif untuk melindungi spesies yang terancam punah.
“Mari kita manfaatkan ini untuk memperkuat hubungan kita dan memperbaharui komitmen untuk mencapai tujuan yang telah kita tetapkan untuk diri kita sendiri di bawah kerangka kerja CTI-CFF,” tuturnya.
Sejalan dengan kebijakan KKP yang ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di berbagai forum global, konservasi di wilayah laut menjadi salah satu strategi andalan Indonesia dalam memulihkan kelautan dan ekosistem perairan. Melalui strategi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat ekonomi baru berbasis pengelolaan kawasan konservasi perairan untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan. (*)