PPP telah mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk menjadi Bacapres. Sementara Golkar sejak awal sudah menegaskan ketua umum mereka, Airlangga Hartarto sebagai Bacapres. Gerindra dan PKB, di sisi lain telah secara resmi menyatakan dukungannya kepad Prabowo Subianto.
Awiek menjelaskan, hingga kini KIB secara formal belum bubar. Ia menyebut KIB bakal tetap eksis jika sosok capres yang dijagokan serupa.
Selain telah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo, PPP juga telah menjalin kerja sama politik dengan dengan PDIP.
Awiek menyatakan bahwa Partai Amanat Nasional kemungkinan besar juga akan memberikan dukungannya kepada Ganjar. Pasalnya, menurut dia, partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan itu sempat menyinggung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir dalam rapat kerja nasional mereka.
Dia pun tetap membuka opsi KIB akan merapat ke PDIP meskipun tak tertutup kemungkinan koalisi tersebut bubar.
“Jika figur capresnya nanti Ganjar Pranowo maka KIB akan bersama PDIP. Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres, maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud,” kata Awiek.
PKB Sebut Golkar Merapat ke KIR
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut partainya bersama Partai Gerindra dan Partai Golkar bakal membentuk koalisi baru. Ia berharap merapatnya Golkar ke PKB dan Gerindra membuat koalisi masih kokoh.
“Ya pokoknya menyatu, otomatis koalisi jadi makin kuat. Kalau sudah tiga bergabung, berarti baru,” kata Cak Imin usai bertemu Wakil Presiden RI ke-11 Boediono di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Mei 2023.
Selain ketiga parpol itu, Cak Imin menyebut bakal ada parpol non-parlemen yang akan merapat bersama mereka. Ia tidak mengungkapkan secara eksplisit nama partai tersebut, namun partai itu berwarna merah. Adapun saat ini parpol berwarna merah yang jadi peserta Pemilihan Umum 2024, selain PDIP, adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Intensif baru tiga, sama parpol non-parlemen mulai intensif. Warnanya merah,” kata Wakil Ketua DPR itu.
Meskipun demikian, merapatnya Golkar ke Koalisi Besar ini juga masih alot. Pasalnya, Golkar menginginkan Airlangga Hartarto sebagai pendamping Prabowo Subianto sementara PKB menyodorkan Muhaimin Iskandar. Golkar juga telah menolak opsi Airlangga sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Muhaimin.