TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK masih terus menelusuri aliran uang suap Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak. Salah satunya, KPK menggali keterangan dari seorang staf Partai Demokrat.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan staf Partai Demokrat yang diperiksa penyidik tersebut diperiksa sebagai saksi. Ia menyebut yang bersangkutan hadir dalam agenda pemeriksaan saksi tersebut.
"Reyhan Khalifa (Wiraswasta / staf pada DPP Partai Demokrat), saksi hadir dan telah selesai diperiksa kemarin, Selasa, 23 Mei 2023," kata Ali dalam keterangan tertulis pada Kamis, 25 Mei 2023.
Ali menambahkan KPK mencecar Reyhan Khalifa dengan sejumlah pertanyaan mengenai aliran duit Ricky Ham Pagawak. Ia menyebut ada dugaan aliran dana kepada Ricky Ham Pagawak yang tengah diendus oleh KPK.
"Tim Penyidik mendalami pengetahuan saksi tersebut antara lain terkait dengan dugaan aliran uang tersangka RHP ke beberapa pihak," ujar dia.
Selain itu, kata Ali, penyidik juga mengamankan sejumlah barang bukti dari pemeriksaan saksi tersebut. Salah satunya, ujar dia, KPK menyita sejumlah uang dari Reyhan Khalifa. "Sekaligus dilakukan penyitaan uang Rp1,5 Miliar dari saksi dimaksud," kata Ali.
Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak diduga menerima suap dan gratifikasi senilai Rp 200 miliar. Uang tersebut untuk memenangkan tender sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Memberamo Tengah.
Tiga orang yang memenangkan tender proyek tersebut adalah Simon Pampang, Marten Toding, dan Jusiendra Pribadi Pampang. Ketiganya kini telah divonis bersalah dan telah menjalani hukuman.
Jusiendra diduga mendapatkan paket pekerjaan 18 paket dengan total nilai Rp 217,7 Miliar, Simon diduga mendapatkan 6 paket pekerjaan dengan nilai Rp 179,4 Miliar. Adapun Marten mendapatkan 3 paket pekerjaan dengan nilai Rp 9,4 Miliar.
Ricky Ham Pagawak sempat kabur ke Papua Nugini meskipun telah dicegah untuk bepergian ke luar negeri sejak 12 Juli 2022. Dia disebut kabur melalui jalan setapak di perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini. KPK berhasil menangkapnya di Abepura, Jayapura pada Februari lalu.
Pilihan Editor: AHY Minta Kader Demokrat Tancap Gas Pasca-Masuk 3 Besar di Survei Litbang Kompas