Sebelumnya, sejumlah lembaga survei menyebutkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan stagnan. Anies disebut berada di posisi terakhir dibandingkan dua pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) misalnya, menyebutkan elektabilitas Anies cenderung stagnan sejak Mei 2022 yang menyentuh angka 21,4 persen, September 2022 di angka 21,8 persen, dan Januari 2023 di angka 22,1 persen. Sementara pada Mei 2023 elektabilitas Anies hanya 20,8 persen, tertinggal dari Ganjar Pranowo di angka 31,9 persen, dan Prabowo Subianto 33,9 persen.
Lembaga yang didirikan oleh Denny Januar Ali atau yang akrab disapa Denny JA itu dilakukan pada 3 - 14 Mei 2023. Sebanyak 1.200 orang responden dilibatkan dengan metode survei multistage random sampling yang teknik pengumpulan data melalui wawancara. Margin of error dari survei ini mencapai 2,9 persen.
Lembaga Indikator Politik Indonesia yang menggelar survei pada 11 - 17 April 2023 pun menemukan hasil yang nyaris sama. Dalam satu tahun terakhir, elektabilitas Anies Baswedan bahkan dinilai cenderung turun. Pada April 2022, Anies disebut memiliki elektabilitas 26,6 persen sementara April lalu turun menjadi 25,2 persen. Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo naik dari 32,4 persen pada April 2022 menjadi 34 persen pada April 2023. Elektabilitas Prabowo Subianto juga naik dari 30,2 persen pada April 2022 menjadi 31,7 persen pada April 2023.