TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menyatakan pihaknya tak akan melaporkan perusakan baliho Anies Baswedan di Jember, Jawa Timur ke kepolisian. Menurut Willy, pihaknya tidak ingin membawa kontestasi Pilpres 2024 ke ranah permusuhan.
"Nggak perlu ada langkah-langkah melaporkan (ke polisi), kami mengimbau happy-happy aja, nggak usah musuhan, nggak usah saling iri hati," ujar Willy saat dikonfirmasi, Jumat, 12 Mei 2023.
Menurut Willy, perusakan baliho tak perlu dibawa ke ranah hukum. Ia pun menanggapi santai perusakan tersebut.
"Ya kalau (baliho) Anies dicabut, ya kita pasang lagi," kata Willy.
Kronologi perusakan baliho Anies
Perusakan baliho Anies terjadi saat calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu melakukan kunjungan ke Jember, Jawa Timur, pada akhir pekan lalu, 6-7 Mei 2023.
Anggota DPRD Jember dari Fraksi Partai NasDem, David Handoko Seto, menyatakan setidaknya terdapat 20 baliho berukuran 2x3 meter yang dirusak orang tak dikenal. Baliho tersebut terpasang di sepanjang jalan dari Bandara Notohadinegoro ke hotel tempat Anies menginap di Jalan Sentot Prawirodirjo.
David belum bisa memastikan kapan sejumlah baliho itu dirusak. Pihaknya baru mengetahui rusaknya sejumlah baliho itu pada Ahad siang, 7 Mei 2023.
"Kemungkinan Minggu dini hari perusakan itu dilakukan. Baru kami laporkan Selasa sore kemarin," kata David dihubungi Tempo, Rabu kemarin, 10 Mei 2023.
David mengatakan sejumlah baliho Anies yang dirusak itu diduga dilakukan secara sengaja. "Ada yang tinggal kerangkanya saja, ada yang rusak sebagian. Itu bukan rusak karena angin. Seperti disengaja," ujarnya.
David pun telah melaporkan kasus perusakan baliho Anies Baswedan ke Kepolisian Resor Jember, Selasa sore, 9 Mei 2023.
Ada juga kasus baliho provokatif
Sebelum terjadinya aksi perusakan itu, kata David, pihaknya menurunkan tiga baliho provokatif di tiga titik antara Bandara Notohadinegoro hingga hotel tempat Anies menginap. Tiga baliho itu berbunyi 'Masyarakat Jember Tolak Calon Presiden Anti NKRI'.
Ia mengatakan baliho itu diturunkan pada Jumat malam, 5 Mei 2023 menjelang kedatangan Anies pada Sabtu sore. "Saya masih simpan baliho provokatif itu,"kata David menambahkan.
Kunjungan Anies Baswedan ke Jember tersebut berbarengan dengan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Keduanya bahkan disebut menginap di hotel yang sama.