Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Mei 1998 Lawatan Terakhir Soeharto ke Kairo Sebelum Lengser Didesak Aksi Reformasi

image-gnews
Presiden ke-2 Soeharto. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Presiden ke-2 Soeharto. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mei 1998 menjadi bulan penuh kenangan bagi sejarah Indonesia. Tepat hari ini, 25 tahun lalu atau 9 Mei 1998, Soeharto melawat ke Mesir. Padahal keadaan dalam negeri sedang genting, tetapi Presiden RI ke-2 itu memilih menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G-15 di Kairo, Mesir.

Kegentingan dampak dari ketidakpuasan rakyat akan kepemimpinan Soeharto itu mulai tersulut awal Mei. Salah satu penyebabnya harga BBM melonjak 71 persen. Pada 2 Mei, mahasiswa di sejumlah daerah melakukan demonstrasi tuntut reformasi. Namun puluhan aksi protes itu berakhir bentrok karena ditanggapi dengan represif oleh aparat.

Pada 4 Mei, kerusuhan kembali terjadi di Medan, Sumatera Utara. Akibat bentrok tersebut, sedikitnya 6 orang meninggal dunia. Kemudian pada 7 Mei terjadilah Peristiwa Cimanggis. Aksi demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi lagi-lagi ditanggapi dengan kekerasan oleh aparat.

Menurut YLBHI sedikitnya 52 orang dibawa ke rumah sakit akibat peristiwa di kampus Fakultas Teknik Universitas Jayabaya, Cimanggis itu. Dua di antaranya terkena tembakan di leher dan lengan kanan. Sementara yang lain cedera akibat pentungan rotan dan iritasi mata karena gas air mata.

Sehari setelahnya, 8 Mei, terjadi Peristiwa Gejayan atau Tragedi Yogyakarta. Peristiwa bermula ketika mahasiswa melakukan aksi minta Soeharto mundur. Namun aksi itu berakhir menjadi peristiwa berdarah. Kekerasan yang dilakukan aparat menyebabkan ratusan korban luka. Satu orang atas nama Moses Gatutkaca meninggal dunia.

Di tengah kegentingan itu, pada 9 Mei 1998 Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G -15. Mengutip Majalah Tempo edisi Senin, 2 Oktober 2006, keadaan Indonesia kala itu digambarkan sebagai delman ditinggalkan kusir. Sang kusir, Soeharto, pelesir ke Kairo, Mesir. Kepergiannya ke Kairo itu tercatat sebagai perjalanan terakhirnya ke luar negeri sebagai kepala negara.

Pada 12 Mei, Tragedi Trisakti terjadi, empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas dalam aksi demonstrasi yang berakhir dengan tindakan represif aparat. Keempatnya yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.

Kerusuhan kembali terjadi pada 13 Mei di Jakarta, dan Solo. Soeharto memutuskan mempersingkat agendanya di Kairo untuk kembali ke Indonesia. Dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Kairo, Soeharto menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan presiden. Kerusuhan yang terjadi belakangan juga membuat etnis Tionghoa mulai eksodus meninggalkan Indonesia.

Pada 14 Mei, demonstrasi terjadi hampir di seluruh kota di Indonesia. Gedung-gedung DPRD di daerah dikepung dan diduduki demonstran. Di Jakarta terjadi kerusuhan yang menyebabkan kebakaran. Akibatnya, ratusan orang dilaporkan meninggal dunia. Rentetan peristiwa ini kemudian dikenang dengan penamaan Tragedi Kerusuhan Mei 1998.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masih menukil Majalah Tempo, Soeharto mencium kondisi gawat. Ia memilih pulang lebih cepat. Tanggal 15 Mei ia sudah mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Dia segera mencoba pegang kendali. Semua pembantunya dipanggil satu per satu. Wakil Presiden Baharuddin Jusuf Habibie, menteri-menteri bidang politik dan keamanan, panglima ABRI, Jaksa Agung, dan kepala intelijen. Semua melaporkan situasi senada, Ibu Pertiwi demam tinggi.

Sebagai militer, Soeharto lantas memilih mengendalikan pemegang kekuatan bersenjata. Dia angkat Panglima Komando Operasi Kewaspadaan dan Keselamatan Nasional. Wiranto, bekas ajudannya, yang waktu itu sebagai Panglima ABRI, ditunjuk jadi pimpinan. Bekas ajudannya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo H.S dijadikan sebagai wakil. Soeharto berharap, dia bisa memainkan peran lewat Wiranto.

Namun pengangkatan Wiranto justru memperkeruh internal Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI. Beberapa orang di institusi itu merasa gerah. Salah satunya menantu Soeharto sendiri, Panglima Kostrad Letnan Jenderal Prabowo Subianto. Prabowo datang ke mertuanya dan menyatakan ketidakpuasannya dengan penunjukan Wiranto.

Di tengah ramainya desakan agar mundur sebagai presiden, satu per satu orang-orang Soeharto mulai berpaling. Bahkan ABRI melalui pernyataan pers secara terang-terangan menyatakan dukungan terhadap Nahdlatul Ulama atau NU yang meminta Soeharto turun panggung. Perpecahan di internal militer itu membuat ABRI menjadi dua kelompok, yaitu pro Prabowo dan pro Wiranto.

Soeharto pada akhirnya benar-benar sendiri di ujung kepemimpinannya. Bahkan pada 20 Mei, empat belas menterinya memutuskan menolak gabung dengan kabinet baru. Keesokan harinya, 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan mundur. Rezimnya runtuh setelah tiga dekade berkuasa. BJ Habibie kemudian menggantikan peran Soeharto sebagai presiden.

Pilihan Editor: Presiden Soeharto Ternyata Pernah Berniat Lengser

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

2 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.


Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

4 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.


Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat acara makan siang bersama di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. Dokumentasi Tim Media Prabowo
Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.


Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

5 jam lalu

Prabowo Subianto (kiri) dan Megawati Soekarnoputri. TEMPO/ Subekti
Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.


Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

7 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.


26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

9 jam lalu

Aktivis 98 menaburkan bunga saat berziarah di makam Pejuang Reformasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Mei 2019. Ziarah ini untuk memperingati 21 tahun penembakan empat mahasiswa yang berdemo di depan kampus Trisakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.


Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

12 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?


Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

13 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.


Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Washington DC, Amerika Serikat, Senin 13 November 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.


Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Pasangan calon presiden, Megawati Soekarnoputridan calon wakil presiden, Prabowo Subianto, saatmenghadiri Rakernas Partai Geridra  Jakarta (23/5). Foto: TEMPO/Panca Syurkani
Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.