TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan foto-foto klaim 16 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) gugur yang disebarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah hoaks.
Julius menegaskan kembali hanya lima prajurit dari total 36 prajurit Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna yang gugur dalam sergapan OPM di Mugi-Mam Nduga, Sabtu, 15 April 2023.
“Dari total 36 Pajurit, gugur 5, berberapa luka, sisanya sebagian masih stand by untuk pergantian rotasi mengingat mereka sudah mendekati satu tahun. Bisa dipastikan klaim itu hoaks,” kata Julius saat dihubungi, Rabu, 3 Mei 2023.
Sebelumnya, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengirim empat foto, salah satunya memperlihatkan empat anggota OPM menodong mayat dalam kantong jenazah dengan senjata api laras panjang dan parang ke kepala mayat tersebut. Sementara tiga foto lain menunjukkan gambar tumpukan amunisi, magasin, dan sejumlah alat komunikasi. Tidak diketahui apakah jasad tersebut merupakan jenazah TNI. Pasalnya, tubuh itu terbalut kantung hitam tanpa memperlihatkan seragam atau identitas jasad.
Namun Sambom mengatakan foto itu adalah bukti OPM menembak mati 16 prajurit Kopassus di Mugi-mam 15 April lalu. Ia mengklaim markas pusat OPM menerima bukti itu dari telepon selular Perek Kogeya, pemimpin pasukan yang menyerang Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna.
“Oleh karena itu kami cantumkan foto bukti anggota TNI yang kami tembak mati dan juga semua peralatan anggota TNI yang kami rampas. Dan ini merupakan salah satu bukti dari sekian anggota TNI yang kami tembak,” kata Sambom dalam pesan tertulisnya, 3 Mei 2023.
Kepada Sambom, Perek Kogeya mengatakan mereka mengklaim menyerang Kopassus di pos markas mereka di Distrik Mugi-mam, Kabupaten Nduga. Serangan itu, kata dia, mengakibatkan dua anggota OPM tertembak, di mana satu gugur di tempat atas nama Wisurul Gwijangge.
“Yang satunya lagi luka-luka atas nama Emepben Gwijangge. Dipastikan mereka bersaudara,” kata Sambom. Dia juga menuduh prajurit Kopassus juga menembak ibu hamil tujuh bulan bernama Adena Karunggu dan anaknya yang berusia tiga tahun.
Lebih lanjut, OPM juga mengklaim anggotanya juga merampas alat komunikasi handy talkie, telepon satelit, kamera drone dan peralatan militer lain. Sambom mengatakan TNI hanya mengevakuasi lima anggotanya, sementara mayat yang tertinggal sudah membusuk.
Pilihan Editor: KSAL Muhamamad Ali Jelaskan Fokus TNI AL ke Prabowo