TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkit jasanya menjadikan Hari Buruh atau May Day yang diperingati setiap 1 Mei menjadi tanggal merah. Menurut Muhaimin, May Day menjadi hari libur setelah dirinya mengusulkannya saat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"May Day ini selalu istimewa di mata saya. Bagi saya kaum buruh itu bukan saja sebagai pekerja, tetapi entitas sosial yang solid dan punya solidaritas tinggi. Itu mengapa ketika saya Menaker, saya berjuang meliburkan May Day untuk buruh," kata Muhaimin dalam keterangannya, Senin, 1 Mei 2023.
Muhaimin menerangkan May Day ditetapkan sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013. Hal tersebut disambut oleh kalangan pekerja dengan menggelar sejumlah kegiatan, baik bersifat sosial maupun aksi demonstrasi di berbagai wilayah.
Menurut Muhaimin, penetapan May Day sebagai hari libur nasional merupakan tanda bahwa buruh menjadi prioritas nasional sekaligus bentuk kehadiran negara di tengah mereka. "Negara memberikan kehormatan pada buruh, makanya May Day selalu libur sekarang," kata Muhaimin.
Muhaimin menilai aksi demonstrasi yang secara rutin para buruh lakukan setiap 1 Mei merupakan wujud soliditas buruh memperjuangkan kesejahteraan bersama.
"Pada dasarnya peringatan 1 Mei boleh saja dilaksanakan tiap tahun, dilaksanakan dengan berbagai variasi. Ada yang syukuran, ada yang demo. Itu sah saja dilakukan, karena memang mereka solid memperjuangkan kesejahteraan bersama," kata Muhaimin.
Pilihan Editor: May Day, Ribuan Aparat Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Buruh Hari Ini