TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan poin-poin yang disepakati antara Partai Golkar dan Partai Demokrat dalam pertemuan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Airlangga dan sejumlah pimpinan partai beringin menemui SBY yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam, 29 April 2023.
"Ke depan Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner takes it all," kata Airlangga dalam konferensi pers bersama Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selepas pertemuan.
"Artinya kita ini kan Indonesia Raya, kita bukan seperti Amerika, demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang the winner takes it all," kata Airlangga. Sementara dalam konsep Demokrasi Pancasila, semua pihak bisa sama-sama membangun negeri bersama pihak yang menang pemilu.
Airlangga lantas menggunakan analogi olahraga voli. Begitu ada pembentukan tim nasional atau timnas voli, maka anggotanya bukan hanya berasal dari klub yang juara kompetisi tapi dari semua klub. "Nah kebetulan saya juga cabang olahraga wushu jadi saya tahu apa yang namanya sportifitas apa yang penting untuk menjadikan sebuah tim yang kuat," kata Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia ini.
Dalam pertemuan, Airlangga menyadari Golkar saat ini berada di pemerintahan dan Demokrat sebagai oposisi. Akan tetapi, Airlangga dan AHY di momentum pertemuan sama-sama mengungkapkan kenangan 10 tahun kedua partai sama-sama mendukung pemerintahan SBY dari 2004 sampai 2014.
Pilian Editor: AHY dan Airlangga Kenang 10 Tahun Demokrat Golkar Dukung SBY, Siap Koalisi Lagi?