Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Istana Batutulis, Tempat Megawati Umumkan Ganjar Capres PDIP

Editor

Amirullah

image-gnews
Pertemuan tiga jam Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis Bogor, Minggu 22 Oktober 2017.  Istimewa
Pertemuan tiga jam Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Batutulis Bogor, Minggu 22 Oktober 2017. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istana Batutulis di Bogor, Jawa Barat, dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai tempat mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 pada Jumat, 21 April 2023. Istana yang letaknya di tengah pemukiman warga ini dulunya merupakan tempat peristirahatan Presiden Soekarno.

Tempat yang bernama lain Hing Puri Bima Cakti itu berdiri di atas lahan seluas 3,8 hektare tepat di pinggir anak Kali Ciliwung. Bangunan tersebut dikelilingi pagar besi hitam setinggi 1,8 meter dan halamannya ditumbuhi pepohonan rindang.

Dikutip dari berbagai sumber, pembangunan Istana Batutulis sudah dilakukan sejak zaman Belanda pada tahun 1702. Saat itu pemerintah Hindia Belanda menugaskan seorang ahli vulkanologi bernama Abraham Van Riebeeck untuk memeriksa Buitenzorg atau Bogor pasca letusan Gunung Salak pada 1699.

Selama proses pemeriksaan tersebut, Van Riebeeck membangun tempat peristirahatan yang kelak jadi cikal bakal Istana Batutulis. Beberapa ratus tahun kemudian atau pada tahun 1960, Presiden Soekarno membeli lahan di lokasi tersebut. Soekarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk merancang bangunan untuk rumah tinggal dan tempat peristirahatan.

Setelah Soekarno wafat, pemerintah Orde Baru mengambil alih Istana Batu Tulis. Setelah Presiden Soeharto lengser dan digantikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Istana Batutulis kemudian kembali diserahkan kepada keluarga Soekarno. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Istana Batutulis kemudian sering digunakan oleh Megawati Soekarnoputri untuk tempat mengambil keputusan politik. Seperti pada tahun 2009, Megawati mengumumkan maju dalam Pilpres dan berpasangan dengan Prabowo Subianto. 

Lalu pada 2017, Megawati mengadakan pertemuan tertutup dengan Jokowi untuk membahas dinamika politik. Lalu menjelang Pilpres 2019, Jokowi kembali menemui Megawati di Istana Batutulis untuk membahas soal calon wakil presiden saat itu.

Terbaru pada Oktober 2022, Megawati kembali mengundang Jokowi ke Istana Batutulis. Pertemuan tersebut untuk membahas Pilpres 2024. Kini, Megawati kembali memilih Istana Batutulis untuk mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 dari PDIP.

Pilihan Editor: Jokowi Balik ke Jakarta untuk Saksikan Megawati Umumkan Ganjar Capres 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

10 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

14 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: Husen/vel
Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) berbincang dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kedua kiri) dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono (kedua kanan) saat meninjau tempat kerja di kompleks Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 15 Februari 2019. ANTARA FOTO/Moch Asim
Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.


Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club