TEMPO.CO, Jakarta - Bulan April identik dengan perayaan Hari Kartini yang diperingati pada 21 April. RA Kartini menjadi salah satu pahlawan nasional yang menjadi pelopor kebangkitan dan emansipasi wanita di Indonesia. Akan tetapi, tidak banyak yang tahu bahwa semangat perjuangan RA Kartini telah mendarah daging di keluarganya. Salah satunya adalah Raden Mas Panji Sosrokartono yang merupakan kakak laki-laki RA Kartini.
Walaupun tidak setenar dan familiar seperti nama RA Kartini, tetapi semangat dan perjuangannya patut diapresiasi. RMP Sosrokartono atau yang selanjutnya disebut sebagai Sosrokartono merupakan putra dari R. M. Adipati Ario Sosroningrat dan Nyai Ajeng Ngasirah. Sosrokartono dikenal sebagai sosok yang cerdas dan gemar membaca. Hal ini juga didukung oleh kondisi keluarganya yang merupakan bangsawan sehingga memfasilitasinya dalam mengakses pendidikan memadai.
Dikutip iainkudus.ac.id, Sosrokartono menempuh pendidikan dasar dan menengah di Europse Lagress School (ELS) Jepara dan Hogere Burger School (HBS), Semarang. Sosrokartono melanjutkan studinya ke Belanda tepatnya di ke jurusan Teknik Sipil, Polytechnische School di Delf. Namun, pendidikan tersebut hanya bertahan selama dua tahun sebab Sosrokartono memilih masuk ke Fakultas Sastra Timur (Facultiet der En Wijbegertee) Universitas Leiden.
Sosrokartono lulus sebagai sarjana muda dalam waktu cepat pada 1901. Sosrokartono juga dikenal sebagai seorang polygot yang berhasul menguasai 26 bahasa asing dan 10 bahasa Nusantara. Pada September 1899 Sosrokartono mendapat undangan dari Prof Dr H. Kern untuk mengunjungi kongres bahasa dan sastra Belanda ke-25 di Gent, Belgia.
Pada 1919, Sosrokartono menjadi penerjemah tunggal di Liga Bangsa Bangsa yang pada 1921 diubah menjadi PBB. Ia bahkan sebagai ketua penterjemah untuk segala bahasa, mengalahkan para polyglot Eropa dan Amerika .
Dilansir eprints.uny.ac.id, Sosrokartono pernah berperan sebagai koresponden untuk surat kabar The New York Herald. Sebagai wartawan perang, ia diberi pangkat Mayor oleh Sekutu.
Sosrokartono juga merupakan (Student Toehoorder) mahasiswa pendengar di Universitas Sorborne, Prancis jurusan Psychometri dan Psychotechnic. Pada 1925 Sosorkartono kembali ke Indonesia dan pada 1927 mendirikan rumah pengobatan, rumah sosial yang digunakan menolong kaum menengah ke bawah bernama Darrusalam. Sosrokartono mengabdikan hidupnya di Darrusalam hingga akhir hayat.
Pilihan Editor: Kisah Menarik Sosrokartono, Kakak RA Kartini yang Polyglot Menguasai 36 Bahasa
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.