TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, pada Ahad, 16 April 2023. Jokowi menyampaikan sejumlah isu kepada Olaf, salah satunya soal pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.
“Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang ikut dalam pertemuan, dalam keterangan pers. Selain itu, kata Retno, Jokowi juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan.
Selama ini, hubungan Indonesia dan Uni Eropa kerap diwarnai pertikaian menyangkut ekspor impor komoditas. Tahun lalu, Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa atas kebijakan larangan ekspor nikel.
Dalam putusan WTO itu dinyatakan bahwa kebijakan Ekspor dan Kewajiban Pengolahan dan Pemurnian Mineral Nikel di Indonesia terbukti melanggar ketentuan WTO Pasal XI.1 GATT 1994 dan tidak dapat dijustifikasi dengan Pasal XI.2 (a) dan XX (d) GATT 1994.
Selain soal nikel, pertikaian terjadi menyangkut sawit Indonesia yang ramai disuarakan mendapat diskriminasi di Eropa. Masalah belum selesai, karena Desember tahun lalu, Uni Eropa telah menyetujui Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR) alias UU Anti Deforestasi.
Undang-undang baru ini bertujuan untuk mencegah perusahaan menjual kopi, minyak sawit, kedelai dan komoditas lain yang terkait dengan deforestasi ke pasar mereka. Indonesia termasuk negara yang akan terkena dampak aturan baru itu bersama Brasil dan Kolombia.
Undang-undang akan mewajibkan perusahaan untuk membuat pernyataan uji tuntas yang menunjukkan bahwa rantai pasokan mereka tidak berkontribusi pada perusakan hutan sebelum mereka menjual barang ke Uni Eropa- atau mereka dapat menghadapi denda yang besar.
“Saya berharap peraturan inovatif ini akan memberikan dorongan bagi perlindungan hutan di seluruh dunia dan menginspirasi negara-negara lain di COP15,” kata juru runding utama Parlemen Eropa, Christophe Hansen, Selasa, 6 Desember 2022.
Beberapa jam sebelum bertemu Olaf, Jokowi juga menyinggung komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan kala berpidato dalam upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, Hannover, Jerman. Jokowi mengklaim komitmen ini terlihat dari sejumlah aksi yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan. Ia menyebutkan beberapa data seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir.
"Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi bertemu Olaf sekitar pukul 19.30 waktu setempat (WS) atau 00.30 WIB, Senin, 17 April 2023. Jokowi sempat berbuka puasa dengan menyantap buah kurma ditemani Olaf. Selain soal regulasi, masalah investasi juga dibahas dalam pertemuan kedua pemimpin.
Jokowi menyambut secara baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu, Jokowi menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” kata Retno.
Menurut Retno Marsudi, kepala negara menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia. “Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Transition Partnership (JETP),” kata Retno.
Pilihan Editor: Dikabarkan Pindah ke PPP, Sandiaga Uno Mengaku Dekat dengan PKS