TEMPO.CO, Jakarta - Empat tersangka teroris warga negara asing asal Uzbekistan yang diduga jaringan Katiba Tawhid Wal Jihad ternyata memiliki koneksi dengan jaringan di Indonesia untuk melakukan teror di Tanah Air.
Juru bicara Densus 88 Antiteror Komisaris Besar Aswin Siregar membenarkan keempatnya sudah mengontak pihak di Indonesia sebelum tiba.
“Ada koneksinya, tapi saya kira ini nanti akan menjadi konsumsi apabila ada perkara lanjutan. Kalau sekarang kami belum bisa karena masih bagian dari informasi yang dikecualikan untuk kita sampaikan ke publik,” kata Aswin di Mabes Polri, Selasa, 11 April 2023.
Aswin mengatakan kedatangan mereka ke Indonesia adalah bagian dari program propaganda. Mereka, kata Aswin, sudah mengontak dan menyebarkan pesan-pesan untuk melihat reaksi di Indonesia.
“Itu diumpankan dulu apakah ada yang kena sehingga mereka memang berkeinginan dan merekrut serta mencari orang untuk melakukan amaliyah atau serangan teror di Indonesia,” tutur Aswin.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris yang merupakan WNA asal Uzbekistan. Keempatnya diduga terlibat jaringan teroris internasional Katiba Tawhid Wal Jihad.
Keempat terduga teroris yang ditangkap pada Jumat, 24 Maret lalu berinisial BAB, 32 tahun; OMM, 28 tahun; BKA, 40 tahun; dan MIR, 26 tahun. Aswin mengatakan mereka bergerak khusus di bidang propaganda dan media sosial.
Keempatnya dititipkan ke kantor Imigrasi untuk menunggu deportasi. Namun pada 10 April 2023, tiga dari empat WNI itu menusuk pegawai Imigrasi dengan pisau dapur untuk melarikan diri saat makan sahur.
“Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo,” kata Aswin.
Adapun dua staf Imigrasi menderita luka berat dan ringan, sedangkan dua anggota Densus 88 Antiteror menderita luka berat akibat serangan ini. BA, 32 tahun, kemudian tewas tenggelam di Kali Sunter, Jakarta Utara karena menceburkan diri ke kali usai melakukan penusukan.
"Seorang warga asing melakukan penusukan, melarikan diri ke Kali Sunter (lalu ditemukan tak bernyawa)," kata Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Abdul Wahid dalam keterangannya, Selasa, 11 April 2023.
Aswin mengatakan tim Densus 88 Antiteror menangkap OMM di area perkebunan kompleks ruko di Kelapa Gading pukul 10.50 WIB. Kemudian tersangka teroris MIR ditangkap saat bersembunyi di gorong-gorong di dekat Kali Sunter pada 20.30 WIB.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku menyerang pegawai Imigrasi dan melarikan diri setelah bertemu staf Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta. “Mereka tidak ingin dikembalikan ke negara asal karena akan menghadapi ancaman hukuman yang berat di negaranya,” kata Aswin.
Pilihan Editor: Dewas KPK Tindaklanjuti Laporan Pengembalian Endar Priantoro Ke Polri