INFO NASIONAL - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) segera merilis video pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk PAUD dan SD/MI. Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D mengatakan video yang telah dibuat sejak tahun 2021-2022 itu masih dalam tahap uji kelayakan oleh unsur pimpinan BPIP, dewan pengarah BPIP, staf khusus ketua dewan pengarah BPIP, dewan pakar BPIP, dan para narasumber.
“Kegiatan uji kelayakan ini sangat penting dilakukan supaya saling melakukan cross-check dan memberikan masukan satu sama lain,” ujaranya saat membuka kegiatan bertajuk “Uji Kelayakan Materi Non Teks (Video Pembelajaran Pendidikan Pancasila) sebagai Strategi Implementasi PIP pada Jenjang Pendidikan PAUD dan SD/MI” di Jakarta, Senin, 10 April 2023.
Ia berharap video yang merupakan narasi dari buku teks utama dan referensi Pendidikan Pancasila ini dapat segera dirilis. Dirinya bahkan mengapresiasi dalam pembuatan materi non teks ini karena menurutnya generasi anak-anak, baik milenial ataupun Gen Z ini sangat familar dengan informasi visual berupa gambar atau video.
Materi video pembelajaran Pendidikan Pancasila ini diharapkan juga dapat mengisi ruang-ruang Pendidikan formal, agar Pancasila dapat lebih mudah dipahami oleh generasi yang tumbuh di era teknologi dan internet saat ini.
“Tentunya, hal ini patut menjadi perhatian kita semua, agar kita berkonsentrasi dalam upaya pembumian Pancasila yang lebih intensif pada generasi bangsa, salah satunya melalui media pembelajaran” kata dia.
Selain video pembelajaran, BPIP berkolaborasi dengan Kemendikbudristek juga telah menyusun Buku teks utama Pancasila dari tingkat SD sampai dengan SMA yang akan dipergunakan tahun ajaran 2023/2024 di seluruh di Indonesia.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, jumlah siswa tahun ajaran 2022/2023 pada tingkat SD sebesar 30,9 juta siswa, SMP 8,98 juta siswa, SMA sebanyak 6,01 juta siswa dan mahasiswa sebanyak 9,32 juta. “Dari data tersebut menunjukan bahwa Indonesia menyongsong era bonus demografi, di mana era populasi kaum muda akan melebihi jumlah usia lanjut,” ucap Prof Yudian.
Direktur Pengkajian Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP Dr. Irene Camelyn Sinaga, AP., M. Pd menambahkan, buku yang disusun bersama Kemendikbudristek telah masuk dalam aplikasi sibi Kemendikbudristek yaitu buku.kemendikbud.go.id.
“Namun buku referensi dimaksud belum terinformasikan kepada satuan OPD dan perangkat unit lainnya, sehingga ini butuh sosialisasi dan pertemuan semua unsur yang terlibat dalam proses penyusunan.”
Sementar itu, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo dan Dewan Pakar BPIP mengapresiasi kehadiran video pembelajaran Pendidikan Pancasila. Video ini menarasikan materi-materi buku ajar Pancasila dalam bentuk gambar video, sehingga dapat menggugah kepekaan siswa terhadap lingkungan, kemanusiaan, persatuan, hingga kerakyatan dan keadilan.
Meskipun demikian ia mengakui video atau film tersebut belum sempurna sehingga perlu keterlibatan stakehoders untuk menarasikan kehidupan sehari-hari dalam pelajaran Pancasila.
Setelah 7 film atau video tersebut dirilis, Benny melanjutkan, BPIP akan terus memproduksi video lainnya untuk menarasikan materi-materi buku mata ajar Pancasila sesuai dengan jenjangnya.
Dalam uji kelayakan yang diselenggarakan secara hibrid juga dihadiri Wakil Kepala BPIP Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum, (daring), Ketua Asosiasi Guru Pancasila Undro Aljuhri, Duta Lagu Kebangsaan Shanna Shannon dan Ikon Prestasi Pancasila Mischka dan Devon. (*)