TEMPO.CO, Jakarta - Rekaman suara terkait dugaan pembocoran dokumen penyelidikan kasus korupsi Kementrian ESDM menyebar luas di dunia maya. Diduga, suara dalam video tersebut merupakan suara pelaksana harian Direktur Jenderal Minerba Muhammad Idris Froyoto Sihite yang mengaku mendapat dokumen tersebut dari Ketua KPK Firli Bahuri.
"Oh, ini. Ini yang saya cerita tadi. Iya, saya sudah sebut disini. Itu dapatnya dari pak Mentri, dapatnya dari Pak Firli. Dapatnya dari Pak Firli, sensitif," ujar pria yang diduga Idris Sihite tersebut.
Sebelumnya, Firli Bahuri sempat dilaporkan kepada Dewan Pengawas KPK beberapa waktu lalu. Pelaporan tersebut dibuat atas dasar dugaan kebocoran dokumen penyelidikan dalam kasus korupsi di Kementrian ESDM.
Dewas akan gelar rapat hari ini
Menyitir Koran Tempo, Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean menyebut pihaknya akan menggelar rapat mengenai laporan kebocoran dokumen penyelidikan tersebut pada hari ini Senin 10 April 2023. Ia mengatakan rapat tersebut dilakukan untuk memutuskan pengusutan laporan tersebut.
"Pada Senin ini, kami akan rapat memutuskan apakah diperlukan tindak lanjut permintaan klarifikasi ke kedua belah pihak atau tidak," kata Tumpak kepada Tempo pada Ahad 9 April 2023 lalu.
Tumpak menjelaskan dua pihak yang dimaksud adalah penyidik sebagai pelapor dan Firli Bahuri sebagai terlapor. Ia mengatakan kalau rapat Dewas memutuskan untuk menindaklanjuti, pelapor dan terlapor akan dimintai klarifikasi.
Dugaan kebocoran dokumen tersebut terjadi saat tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor Idris Sihite di Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pada 27 Maret 2023 lalu. Penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus korupsi dana tunjangan kinerja di Direktorat Jenderal Minerba Kementrian ESDM yang tengah ditangani KPK.
Menanggapi isu kebocoran dokumen tersebut, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewas KPK. Ia meyakini Dewas KPK akan bertindak secara profesional dalam penanganan laporan tersebut.
"Kita semua tentu juga menunggu hasil tindak lanjut dari Dewas KPK tersebut," kata Ali kemarin Ahad 9 April 2023 melalui keterangan tertulis.
Sementara Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, tak membantah adanya kebocoran data tersebut. Meskipun demikian, Alexander menyatakan dokumen yang bocor hanya berupa surat perintah dimulainya penyelidikan alias Sprinlid. Firli Bahuri sendiri hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan apa pun dalam masalah ini.