INFO NASIONAL - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengajak organisasi perangkat daerah (OPD) menjadikan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219 sebagai momentum untuk bersinergi membangun kabupaten Kediri agar lebih baik.
"Melalui hari jadi Kabupaten Kediri ke-1219 ini, mari bersama (bersinergi) membangun Kabupaten Kediri," kata bupati yang lazim disapa Mas Dhito di Pendopo Panjalu Jayati, Sabtu, 25 Maret 2023.
Hal itu sebagaimana tema yang diangkat pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri yakni “Sahitya Adhikara Budaya” atau Bersinergi Membangun Kediri Berbudaya.
Menurut Mas Dhito, budaya sebagaimana dalam tema hari jadi tersebut memiliki arti yang luas. Tidak hanya sebatas pada bentuk kesenian atau warisan sejarah melainkan termasuk budaya toleransi, budaya etos kerja, budaya disiplin, dan yang terpenting adalah budaya rembug atau musyawarah.
"Budaya rembug ini harus dipertahankan karena kita sebagai manusia harus terbiasa dengan berdiskusi, berdialog," katanya. Melalui rembug atau diskusi, setiap persoalan yang ada di masyarakat diharapkan dapat terselesaikan dengan hasil yang optimal. Hal itu yang mendorong bupati muda itu melakukan revitalisasi Pendopo Panjalu Jayati sebagaimana fungsinya sebagai rumah rakyat.
Melalui kegiatan Jumat Ngopi yang digagas di Pendopo Panjalu Jayati, banyak persoalan di Kabupaten Kediri dibahas untuk mendapatkan solusi. Karena dalam kegiatan itu, Mas Dhito mengajak setiap OPD untuk ikut serta menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan warga.
Di sisi lain, menyambut beroperasinya Bandara Kediri yang direncanakan pada tahun 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Kediri dituntut bergerak cepat menyiapkan infrastruktur pendukung termasuk sumber daya manusia (SDM) warganya supaya tidak hanya menjadi penonton.
"Pada prosesi hari jadi ini kembali saya mengajak semua stakeholder maupun jajaran OPD untuk sefrekuensi, seiya sekata dalam menyambut bandara baru dan menyambut tagline baru Kabupaten Kediri," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, dalam prosesi Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1219 tersebut, Mas Dhito memberikan simbol dari warisan seni budaya yang telah terdaftar menjadi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) asli Kabupaten Kediri kepada forkopimda. Tiga warisan budaya itu adalah Wayang Krucil, Jaranan Jowo dan pecut dari simbol kesenian tradisional Tiban. (*)