TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem yang juga anggota tim kecil Koalisi Perubahan, Sugeng Suparwoto mengatakan pencarian bakal calon wakil presiden bagi Anies Baswedan diperkirakan usai pada Juli 2023. Dia mengatakan paling lambat satu bulan sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden dibuka, Koalisi Perubahan sudah menemukan pendamping Anies.
“Artinya bisa lebih cepat, bahkan ada sebuah rank-rankan yang sudah kita hitung, bulan Juli tampaknya sudah,” kata Sugeng di NasDem Tower, Sabtu, 25 Maret 2023.
Adapun Koalisi Perubahan digawangi oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai ini sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Pengumuman pembentukan koalisi digelar di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 24 Maret 2023.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, momen pembentukan koalisi berbeda dengan deklarasi bersama. Sebab, kata dia, momen deklarasi bakal jadi acara besar dengan mengumumkan koalisi, calon presiden, serta calon wakil presiden 2024.
“Dengan ditandatanganinya piagam koalisi ini, Koalisi Perubahan untuk Persatuan resmi terbentuk,” kata Willy di Sekretariat Perubahan, Jumat, 24 Maret 2023.
Selain mencari sosok pendamping Anies, Willy menyebut Koalisi Perubahan juga menunggu tambahan personel baru sebelum deklarasi. Dia mengatakan saat ini ketiga partai tengah menjajaki komunikasi dengan parpol lain.
“Kami membuka komunikasi dengan banyak partai. Tadi kenapa kami belum menetapkan kapan akan deklarasi besar, itu berharap ada partai lain yang bisa bergabung,” kata dia.
Dalam pencarian cawapres, Anies dibantu oleh tim kecil Koalisi Perubahan alias tim 8. Koordinator dari tim Anies Baswedan, Sudirman Said menyatakan tim 8 belum sampai pada penentuan calon wakil presiden bagi Anies. Kendati demikian, sudah ada sejumlah nama yang mencuat di meja perundingan.
“Kita belum sampai ke sana. Tapi semua opsi kita pertimbangkan, kan kita juga mendengar masyarakat, pandangan tokoh-tokoh masyarakat,” kata Sudirman di Sekretariat Perubahan, Jakarta Selatan, Jumat, 24 Maret 2023.
Sudirman menjelaskan, Partai Demokrat menyodorkan nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai cawapres. Sementara PKS mengusulkan nama Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan alias Aher.
Selain itu, ada pula nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga bekas Panglima TNI Andika PErkasa.
“Nanti dari luar kita ihat-lihat juga siapa yang layak, dan nama itu ditinjau. Kita juga berkomunikasi dengan nama-nama itu,” kata dia.
Kendati urusan cawapres dipilih sendiri oleh Anies, namun tim 8 punya peran mengusulkan nama dan menyeleksi nama yang mencuat. Tim 8 terdiri atas perwakilan tim Anies Baswedan, Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. Dari Tim Anies perwakilannya adalah Sudirman Said dan Dadang Dirgantara.
Sementara dari Partai NasDem menunjuk Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto, dari Partai Demokrat Teuku Riefky dan M. Iftitah Sulaiman Suryanegara, serta dari PKS Sohibul Iman dan Al Muzammil Yusuf.
Sudirman menjelaskan, ada 5 kriteria cawapres yang sudah disepakati oleh tim 8. Cawapres Anies mesti punya elektabilitas yang cukup tinggi dan punya kerentanan politik yang rendah. Selain itu, sosok ini hendaknya bisa membantu menjalankan pemerintahan yang efektif.
Pendamping Anies, kata Sudirman, juga harus bisa menjaga keseimbangan koalisi, punya visi yang sama dengan Anies, serta bisa bekerja sebagai tim dwi tunggal.
Pilihan Editor: Bertemu Surya Paloh, Airlangga Sebut Kenang Nostalgia Masa Lalu