Untuk menutupi defisit APBN 2004, pemerintah mengharapkan Rp 6,2 triliun dari privatisasi perusahan milik negara. Tahun ini terdapat 28 perusahaan yang akan diprivatisasi yang terdiri dari empat perusahaan yang ditunda 2001, 14 perusahaan (2002) dan 10 perusahaan (2003). Prioritas privatisasi tahun ini ditujukan kepada Bank Rakyat Indonesia, Perusahaan Gas Negara, BUMN Konsultan Konstruksi, PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya.
Proses privatisasi BRI saat ini masih menunggu hasil valuasinya. Dari penawaran saham BRI ini, pemerintah menargetkan sekitar Rp 1,5-2 triliun. Selain privatisasi, pemerintah juga akan melepas kepemilikan saham minoritasnya di tujuh perusahaan itu dengan harapan mendapat dana sebesar Rp 600-800 miliar.
Mengenai tenggat waktu yang semakin sempit, Laksamana mengaku tidak ngotot. "Saya kira tidak ngotot harus ... nanti dikira Meneg kerjanya jualan," katanya. Privatisasi tahun ini hanya menyisakan waktu tiga bulan lagi.
Edy Can - Tempo News Room