INFO NASIONAL - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan harga barang kebutuhan pokok (bapok) dalam kondisi stabil dan sebagian mengalami penurunan. Demikian disampaikan saat Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
Mendag Zulkifli menjabarkan komoditas yang memberi andil pada inflasi yaitu beras dengan kenaikan 0,08 persen (month-to-month/mtm), bawang merah naik 0,03 persen (mtm), dan bawang putih naik 0,01 persen (mtm).
Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi antara lain daging ayam ras yang turun 0,02 persen (mtm), tomat turun 0,02 persen (mtm), telur ayam ras turun 0,02 persen (mtm), cabai rawit turun 0,01 persen (mtm), serta minyak goreng turun 0,01 persen (mtm).
Adapun minyak goreng terjadi peningkatan penyediaan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 450 ribu ton per bulan. Hal ini ditempuh sebagai antisipasi terhadap Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa-Lebaran 2023 dan peningkatan jumlah konsumen yang menggunakan MINYAKITA.
“Kemendag juga mengalihkan hak ekspor yang telah dimiliki produsen CPO sebagai deposit yang baru bisa digunakan pada Mei 2023,” kata Mendag Zulkifli.
Sementara itu, berdasarkan rilis BPS, terjadi deflasi sebesar 0,01 persen pada Februari 2023 untuk komoditas minyak goreng. Realisasi DMO bulan Februari 2023 mencapai 36 persen lebih tinggi dibanding penyaluran Januari 2023 atau sebesar 360.150 ton yang terdiri atas minyak curah sebesar 271.339 ton (75,34 persen) dan MINYAKITA 88.811 ton (24,66 persen).
Menjelang periode Ramadan dan Lebaran 2023, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, harga sejumlah komoditas terpantau stabil dan mengalami penurunan. Gula pasir stabil di kisaran Rp14.400/kg, daging sapi Rp137.500/kg, dan daging ayam Rp34.000/kg (di bawah harga acuan Rp140.000/kg untuk daging sapi dan Rp36.750/kg untuk daging ayam). Sementara itu, kenaikan harga cabai diproyeksikan akan temporer karena curah hujan yang cukup intensif selama Februari–Maret dan kenaikan harga bawang putih segera normal seiring realisasi impor yang mulai masuk.
BPS juga mencatat bahwa tingkat inflasi umum di Indonesia bulan Februari 2023 menurun sebesar 0,16 persen (mtm) dan 5,47 persen (year-on-year/yoy). Sementara itu, inflasi pangan bergejolak bulan Februari 2023 sebesar 0,28 persen (mtm) dan 7,62 persen (yoy).
“Kemendag terus mendorong realisasi impor tepat waktu dan tepat jumlah sesuai kesepakatan neraca komoditas yang ditetapkan antarinstansi melalui Rapat Koordinasi Tingkat Menko. Berdasarkan data yang kami himpun dari pelaku usaha, pasar induk, maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan periode Puasa-Lebaran 2023. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Neraca Pangan Badan Pangan Nasional,” tutur Mendag Zulkifli Hasan.
Saat ini, proses transisi pendelegasian kewenangan perumusan kebijakan dan penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan, serta perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan ekspor dan impor pangan dari Kemendag kepada Badan Pangan Nasional tengah berlangsung sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional.
“Kemendag juga akan melakukan pemantauan dan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) di berbagai daerah secara intensif. Kegiatan pemantauan dan pengawasan tersebut rencananya akan melibatkan Satgas Pangan. Adapun yang menjadi objek pengawasan adalah minyak goreng, beras, gula, dan daging. Sedangkan lokasi yang akan menjadi fokus pemantauan dan pengawasan bapokting antara lain pengawasan ke produsen gula, distributor bapok, feedlot, pasar, dan ritel modern,” ujar Mendag Zulkifli. (*)