Sekitar pukul 02.00 waktu Papua, sebanyak 33 narapidana kelas IIB LP Wamena dilaporkan melarikan diri dengan cara menjebol pintu dan melompati pagar tembok LP Wamena.
Kepala Kepolisian Resor Wamena, Ajun Komisaris Besar Polisi Mulia Hasudungan Ritonga, ketika dihubungi Selasa petang menyatakan pihaknya masih terus melakukan pengejaran. “Kami sudah minta pada keluarga mereka dan mengumumkan lewat RRI agar para napi menyerahkan diri,” kata Ritonga.
Polisi juga meminta keluarga para napi yang melarikan diri menyerahkan para napi ke LP Wamena atau Polres Wamena. Menurut Ritongga puluhan napi yang kabur ini adalah tahanan yang dijebloskan ke penjara karena kedapatan berjudi, mencuri atau melakukan pelanggaran pidana umum lainnya. “Tidak ada napi yang melakukan kejahatan serius,” kata Ritonga.
Selain itu, Ritonga menyatakan bahwa situasi Kambtibmas Kota Wamena hingga Selasa malam masih kondusif walapun belum ada narapidana yang tertangkap setelah kabur pada Selasa dinihari. “Situasi kamtibmas masih aman, tidak ada gangguan apa-apa,” kata Ritonga.
Ritonga mengakui bahwa sejak Senin (13/4) malam banyak beredar isu dan pesan pendek yang meminta seluruh warga pendatang menyelamatkan diri. Akibatnya, sebagian perempuan dan anak-anak sejak Senin malam memilih mengungsi ke Kantor Kodim atau tempat lain yang dianggap aman.
"Memang sempat beredar isu bahwa akan ada penyerangan. Tapi tidak menganggu situasi Kamtibmas. Tidak ada juga pengungsian warga," kata Ritonga.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM Propinsi Papua, Demianus Rumbiak di Jayapura, Selasa siang, menyatakan pihaknya sudah meminta bantuan kepada Polres Wamena untuk pengamanan, penangkapan, dan pengejaran.
“Mereka kabur dinihari (Selasa) itu lompat tembok. Jumlahnya kan 33, soal kejahatan mereka saya belum dapat laporan. Pokoknya itu kasusnya bermacam-macam,” kata Demianus.
Demianus memastikan narapidana yang kabur semua adalah narapidana yang masuk kategori melakukan pelanggaran pidana biasa, dan bukan pidana politik. Demianus mengaku bahwa pihaknya belum memeriksa petugas LP Wamena yang dianggap bertanggungjawab atas kaburnya puluhan narapidana.
“Di Wamena kan masih mencekam, jadi kita untuk sementara kumpulkan laporan dulu. Kita sudah minta bantuan dari polres untuk pengamanan. Setelah situasi aman baru kita melakukan penyidikan,” kata Demianus.
TJAHJONO EP