Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sejarah Berdirinya Kostrad: Cikal Bakal Dibidani Jenderal AH Nasution

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Pangkostrad Mayjen Soeharto saat briefing dengan staf Kostrad terkait peristiwa Gestapu. Foto: Buku Kostrad, Sejarah dan Pengabdiannya
Pangkostrad Mayjen Soeharto saat briefing dengan staf Kostrad terkait peristiwa Gestapu. Foto: Buku Kostrad, Sejarah dan Pengabdiannya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 6 Maret diperingati sebagai Hari Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Hari Kostrad. Pada 2023, Kostrad merayakan hari jadinya yang ke-62 tahun. Lalu, bagaimana cerita di balik berdirinya Kostrad?

Sejarah Kostrad

Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Kostrad merupakan salah satu kesatuan yang berada di bawah komando TNI Angkatan Darat. Melansir laman resmi Kostrad, disebutkan bahwa tugas utama Kostrad adalah membina kesiapan operasional atas segenap jajaran Komandonya serta menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Kostrad pertama kali dibentuk pada 6 Maret 1961. Berdirinya Kostrad tidak dapat dilepaskan dari keluarnya Surat Keputusan Men/Pangad No.MK/Kpts.54/3/1961 pada 6 Maret 1961 yang menjadi dasar berdirinya Korps Tentara Ke 1/Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra-I/Caduad).

Namun, jauh sebelum keluarnya surat keputusan tersebut, cikal bakal berdirinya Kostrad sudah muncul setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945. Saat itu, setelah proklamasi kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mulai membentuk Komando Daerah Militer (Kodam) di setiap provinsi, tetapi Kodam tersebut masih bersifat teritorial dengan kemampuan yang terbatas.

Selanjutnya, pada 1960, pimpinan AD menilai bahwa diperlukan sebuah satuan militer yang bersifat mobile dan siap tempur serta menjalani tugas di seluruh Indonesia. Merespons hal tersebut, dibentuklah Cadangan Umum AD.

Sebagai informasi, gagasan pembentukan cadangan umum berasal dari Jenderal AH Nasution pada 1960. Ketika itu, Cadangan Umum AD dibentuk karena situasi di Irian Barat yang semakin memanas dan Pemerintah Indonesia memerlukan mobilisasi pasukan siap tempur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, pada 6 Maret 1961, Cadangan Umum Angkatan Darat diresmikan dengan Mayor Jenderal TNI Soeharto ditunjuk menjadi Panglima KORRA 1 CADUAD. Sedangkan, posisi kepala staf diisi oleh Brigadir Jenderal TNI Achmad Wiranatakusumah.

Sebagai pasukan yang baru secara resmi dibentuk dan masih seumur jagung, KORRA 1 CADUAD diberi kepercayaan untuk melaksanakan operasi TRIKORA yang bertujuan membebaskan Irian Barat dari Belanda. Oleh karena itu, pada 1962, dibentuk Komando Mandala untuk melaksanakan operasi TRIKORA. Operasi TRIKORA dijalankan dengan sandi Operasi Jayawijaya dan melibatkan seluruh matra TNI dan juga sukarelawan serta massa rakyat sipil.

Pengalaman yang diapatkan selama melaksanakan operasi TRIKORA, mendorong Mayjen TNI Soeharto membuat telaahan staf yang pada intinya menyatakan bahwa diperlukan sebuah satuan yang berisi pasukan cadangan strategis. Pada akhirnya, ide dan gagasan Soeharto tersebut disetujui dengan keluarnya Skep Kasad   No : KPTS 178/2/1963 tanggal 19 Februari 1963 diputuskan bahwa KORRA I CADUAD resmi menjadi KOSTRAD

EIBEN HEIZIER

Pilihan editor : Anggota DPR Desak Pecat Tidak Hormat Perwira Paspampres yang Diduga Perkosa Prajurit Kostrad

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

23 jam lalu

Sarwono Kusumaatmadja dan mantan Presiden Soeharto. TEMPO/Rully Kesuma, Dok. TEMPO/ Rini PWI
Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja menjadi menteri andalan pemerintahan Soeharto. Ini kiprah abang-adik cendekiawan itu.


Mantan Menteri Sarwono Kusumaatmadja Wafat, Pemakaman Dijadwalkan Minggu

2 hari lalu

Ketua Umum Yayasan Bhakti Bangsa Ir. Sarwono Kusumaatmadja berdiskusi di kantor Tempo, Jakarta, 22 Desember 2017. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Mantan Menteri Sarwono Kusumaatmadja Wafat, Pemakaman Dijadwalkan Minggu

Jenazah Sarwono Kusumaatmadja diperkirakan tiba di Jakarta pada Sabtu, 27 Mei 2023 pukul 15.00 WIB untuk disemayamkan di rumah duka.


Menteri Era Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja, Wafat Hari Ini

2 hari lalu

Mantan Menteri Sarwono Kusumaatmadja berbagi kenangan dalam acara Mengenang Rahman Tolleng: Politik Garis Lurus di Ruang dan Tempo, Jakarta, Kamis, 7 Februari 2019. Sejumlah mantan pejabat dan aktivis politik turut hadir untuk berbagi kesan selama mengenal almarhum Rahman Tolleng. TEMPO/Charisma Adristy
Menteri Era Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja, Wafat Hari Ini

Sarwono Kusumaatmadja pernah menjadi sekretaris di Fraksi Golkar pada usia 35 tahun.


Emil Salim Pernah Ungkap Soeharto Ingin Mundur Pada 1993, Ini yang Membatalkannya

2 hari lalu

Bob Sadino, bercelana pendek, bertemu dengan Soeharto. Istimewa
Emil Salim Pernah Ungkap Soeharto Ingin Mundur Pada 1993, Ini yang Membatalkannya

Pada Mei 1998, Presiden Soeharto lengser dari jabatannya. Menurut Emil Salim, Soeharto pernah ungkapkan ingin mundur 5 tahun sebelum reformasi.


Aktivis 1998 dan Reformasi yang Mengecewakan

4 hari lalu

Aktivis 1998 dan Reformasi yang Mengecewakan

Demonstrasi mahasiswa dari berbagai kampus 25 tahun lalu yang dikenal sebagai gerakan Reformasi 1998, mengakhiri 32 tahun kekuasaan Presiden Soeharto.


Soeharto's Authoritarianism Gone, but the Old Character Persist after 25 Years Reformasi

6 hari lalu

Soeharto's Authoritarianism Gone, but the Old Character Persist after 25 Years Reformasi

ACTIVISTS toppled President Soeharto in May 1998. Why does the authoritarianism character persist after 25 years reformasi?


Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

6 hari lalu

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

BJ Habibie copot Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad, Soeharto mengurung diri di Cendana. Peristiwa setelah sehari Soeharto lengser.


Mengenang Gubernur DKI Ali Sadikin, Lahir di Sumedang Berjaya di Jakarta

6 hari lalu

Jejak Kesenian Ali Sadikin
Mengenang Gubernur DKI Ali Sadikin, Lahir di Sumedang Berjaya di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menjadi salah satu gubernur yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Jakarta menjadi kota metropolitan moderen.


Titiek Soeharto Maju DPR RI Lewat Gerindra, Golkar DIY Optimistis Suara Tak Tergerus

14 hari lalu

Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto berpose bersama massa aksi kawal sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) sengketa Pilpres 2019, di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis, 27 Jui 2019. Titiek Soeharto tampak berswafoto dengan massa di tengah aksi kawal sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK). TEMPO/Amston Probel
Titiek Soeharto Maju DPR RI Lewat Gerindra, Golkar DIY Optimistis Suara Tak Tergerus

Golkar Yogyakarta merespon santai langkah Titiek Soeharto yang maju caleg DPR RI melalui Partai Gerindra.


Rangkaian Gerakan Reformasi Mei 1998 hingga Soeharto Lengser

15 hari lalu

Suasana kegembiraan meliputi kalangan mahasiswa di depan pesawat televisi di gedung MPR/DPR RI ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden RI, di Jakarta, Kamis, 21 Mei 1988. Wapres BJ Habibie selanjutnya menjadi presiden ketiga RI. ANTARA/Saptono
Rangkaian Gerakan Reformasi Mei 1998 hingga Soeharto Lengser

Mei 1998, menjadi bukti sejarah terjadinya reformasi di negeri ini. Berikut catatan sejak aksi mahasiswa bergulir hingga Soeharto lengser.