TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengusut kasus penembakan warga Dogiyai, Yulianus Tebai. Anggota honorer Satpol PP Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah tersebut tewas setelah terkena tembakan pada 21 Januari 2023.
Sugeng meminta Komnas HAM turun tangan karena menilai ada perbedaan versi kematian Yulianus di lapangan antara laporan polisi dan masyarakat.
"Karena terdapat versi yang beda antara versi polisi dan masyarakat, maka pengusutan kasus ini harus libatkan Komnas Ham agar terdapat pemeriksaan yang akuntabel dan objektif," kata Sugeng saat dihubungi, Selasa, 28 Februari 2023.
IPW menerima laporan bahwa Yulianus tewas terkena tembakan polisi
Sugeng menyatakan berdasarkan informasi yang mereka terima, Yulianus diduga tewas karena terkena tembakan polisi.
"Langkah pertama adalah harus memastikan korban Yulianus Tebai tewas oleh tembakan dari sumber mana, yang diduga kuat oleh polisi, karena itu proyektil peluru harus ditemukan dan diidentifikasi," kata Sugeng saat dihubungi, Selasa, 28 Februari 2023.
Kalau memang Yulianus Tebai tewas oleh tembakan polisi, maka Polri harus menindak anggotanya tersebut. Bukan hanya terhadap kasus Yulianus Tebai, tapi juga terhadap korban penembakan lain seperti Vincent Dogomo.
Selanjutnya, keluarga Yulianus telah melapor ke Polda Papua dan Komnas HAM