TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua menangkap 13 orang yang diduga menjadi pemicu kerusuhan Wamena, Papua, akibat hoaks penculikan anak.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo memastikan situasi saat ini sudah berangsur pulih. Pada Jumat kemarin juga diadakan rapat Pemerintahan Daerah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menyelesaikan masalah. Saat ini Polda Papua memeriksa orang diduga pemicu kerusuhan.
“Polri mengamankan dan sedang memeriksa 13 orang. Empat terindikasi, sembilan masih dalam pemeriksaan,” kata Benny saat dihubungi, Sabtu, 25 Februari 2023. Benny mengatakan total korban jiwa dalam kerusuhan yang bermula pada Kamis, 23 Februari 2023, berjumlah 12 orang. Sebanyak 10 orang telah dimakamkan.
Benny mengatakan kerusuhan bermula saat massa marah karena termakan rumor penculikan anak. Mereka melihat dua orang sales keliling menggunakan mobil dan menuduh mereka sebagai penculik anak.
“Mereka menganggap sales pelaku penculikan anak. Kemudian mau diselesaikan di kantor polisi, mereka tidak mau, tetapi massa sudah semakin banyak,” ujar dia.
Massa yang marah kemudian terprovokasi meski tokoh masyarakat berupaya menenangkan. Massa tetap menyerang aparat. “Ya sudah terjadi bentrok jadinya. Dua orang itu sudah diamankan di Polres,” kata Kabid Humas Polda Papua.
Pilihan Editor: Wawancara dengan KH. Ali Yafie: Banyak Orang Tak Tahu Diri