Efek ekor jas Pemilu di Indonesia
Lantas bagaimana EEJ di Indonesia? SMRC mencontohkan Pemilu Presiden 2019. SMRC merilis sejumlah survei nasional sepanjang 2017 soal tingkat kepuasan publik (approval rating) terhadap Presiden Jokowi yang stabil di kisaran 65-70 persen. Tingkat kepuasan publik Ini diikuti dengan tingkat elektabilitas yang paling kuat dibandingkan calon-calon lawannya meskipun, menurut sejumlah pihak, belum aman. Sebagai informasi, saat itu Jokowi merupakan Presiden terpilih 2024 dan akan maju kembali pada Pemilu Presiden 2019.
Pada saat bersamaan, begitu tulis SMRC, tingkat elektabilitas partai presiden, yakni PDIP juga stabil di kisaran di atas 20 persen. Fluktuasi angka PDIP juga sejalan dengan fluktuasi angka untuk Jokowi. Jika angka Jokowi naik, angka untuk PDIP juga naik. Begitu pula sebaliknya, masih dalam tulisan SMRC yang dikutip Tempo, 24 Februari 2023.
Karena angka untuk partai-partai lain, dibandingkan perolehan suara Pemilu 2014, cenderung stagnan atau turun, naiknya suara PDIP dapat dijelaskan oleh tingkat popularitas dan elektabilitas Jokowi, kader PDIP yang sedang menjabat presiden. Dengan kata lain, SMRC menduga telah terjadi EEJ.
Sementara sejumlah partai di luar PDI-P sudah menunjukkan kepada publik, resmi atau tak resmi, bahwa mereka akan mencalonkan Jokowi kembali sebagai presiden dalam Pemilu 2019, fenomena diffused coattail effect sudah mulai relevan. Golkar dan Nasdem, sebagai contoh, adalah dua partai yang paling menonjol dalam hal ini.
Dalam survei eksperimen oleh SMRC pada Desember 2017 ditemukan bahwa ada korelasi positif yang signifikan antara mencalonkan Jokowi dan tingkat elektabilitas Golkar. Jika Golkar mencalonkan Jokowi, elektabilitas Golkar meningkat, jika tidak mencalonkan Jokowi atau mencalonkan yang lain, elektabilitas Golkar cenderung stagnan atau menurun.
Demikian pengertian dan gambaran mengenai EEJ. Semoga bermanfaat.
FAJAR PEBRIANTO | ANDRY TRIYANTO TJITRA
Pilihan Editor: Kekayaan Rafael Alun Vs Sri Mulyani Beda Tipis, Ini Rincian Detailnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.