INFO NASIONAL – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi penyelenggaraan Kemah Ukhuwah Nasional (Kemnas) V Satuan Komunitas Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) 2023 di Buperta Cibubur, Jakarta Timur pada 15-18 Februari 2023. Acara Kemnas V bertema “Membentuk generasi kreatif, inovatif, dan kolaboratif” diikuti sebanyak 9.433 orang peserta putra dan putri, dari 32 provinsi, serta peserta dari luar negeri, yaitu Malaysia dan Thailand.
“Sebagai pimpinan lembaga negara MPR, dan sebagai insan yang dari dahulu sangat mencintai pramuka, saya bersyukur dan berbangga hati atas kerjasama yang luar biasa, Kwarnas dan satuan komunitas pramuka jaringan sekolah islam terpadu yang sudah terlaksana dengan yang terbaik,” kata HNW yang diundang sebagai inspektur upacara, menutup secara resmi Kemnas V, Sabtu 18 Februari 2023.
Kegiatan ini, lanjut dia, adalah salah satu kolaborasi yang sangat perlu didukung, dirawat dan dikembangkan. “Jiwa pramuka memang jiwa kebersamaan, kejuangan, ketulusan dan cinta kebangsaan, bahkan kemah ukhuwah itu juga menghadirkan pramuka-pramuka dari Malaysia dan Thailand,” ujar dia.
HNW menuturkan, penyelenggaraan Kemnas ini merupakan satu modal penting yang harus terus dijaga dan didukung serta dikembangluaskan sehingga pramuka termasuk khususnya satuan komunitas pramuka jaringan sekolah islam terpadu menjadi bagian dari yang memberikan kontribusi yang sangat signifikan bagi kemajuan pramuka, bagi kebanggaan pramuka, yang diterima dan dihargai masyarakat internasional.
Dia berharap Kemnas ini bisa berlanjut dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan diikuti oleh semua provinsi di Indonesia. Tak hanya diikuti dua negara sahabat, yaitu Malaysia dan Thailand, dia juga berharap ke depan Kemnas bisa melibatkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. “Ini tidak mustahil bisa tercapai melihat persiapan, kegiatan, aksi, kebersamaan, dan profesionalitas pada Kemnas V ini. Untuk itu apresiasi yang tinggi kepada panitia dan peserta Kemnas V,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, HNW bercerita pentingnya kepercayaan diri Pramuka satuan komunitas Sekolah Islam Terpadu untuk maksimal berkiprah mencintai bangsa dan negara. “Karena itulah yang telah diwariskan dan diteladankan oleh tokoh pencipta Hymne Pramuka, lagu perjuangan “Syukur” dan “Hari Merdeka”, beliau juga penggagas Paskibraka, beliau seorang habib, bernama H. Mutahar,” kata dia.
Menurutnya, beliau adalah seorang habaib. Nama lengkapnya adalah Mohammad bin Husein Al Mutahar. “Beliau sangat mencintai agamanya yaitu al Islam, justru karena cinta agamanya beliau sekaligus cinta dengan negara dan bangsanya. Beliau bahkan menjadi kepercayaan Presiden Bung Karno untuk antara lain menyelamatkan sang saka Merah Putih,” kata Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.
Pada saat agresi militer kedua Belanda tahun 1949, lanjut HNW, Belanda menguasai ibu kota negara Yogyakarta. Presiden Soekarno dan Wakilnya Bung Hatta ditawan Belanda. Bung Karno memberi tugas orang kepercayaannya Habib Husein Al Mutahar untuk menyelamatkan bendera sang saka Merah Putih. “Beliau melaksanakan kepercayaan dari Bung Karno dengan sempurna, dengan berani dan secara luar biasa nan cerdas. Sang Saka Bendera Merah Putih yang dijahit ibu Fatwawati Soekarno diurai, bagian merah digulung dan dimasukan dalam kaus kaki. Bagian yang putih juga digulung dan dimasukan dalam kaus kaki. Beliau berhasil mengelabui pemeriksaan dari tentara Belanda, dan menyelamatkan sang saka bendera Merah Putih,” ujar Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini.
Menjadikan Habib alMutahar sebagai contoh dan teladan, HNW mengharapkan para pramuka Jaringan Sekolah Islam Terpadu juga makin berani cinta bangsa dan negara, dan maju ke depan menyelamatkan dan memajukan bangsa dan negara. “Ini yang menjadi semangat Kemnas V. Pramuka SIT tidak hanya memberikan profesionalitas, tetapi juga pengabdian yang penuh dan cinta pada negara dan bangsa Indonesia,” katanya.
Karena itu HNW meminta setelah peserta Kemnas V kembali ke daerah masing-masing untuk menyebarluaskan spirit dan komitmen cinta bangsa dan negara kepada keluarga, teman-teman dan lingkungannya. Para pramuka peserta Kemnas V, menurutnya, adalah generasi milinial, generasi Z, dan generasi alpha yang akan sampai pada Indonesia Emas 2045. “Satu abad yang lalu, pada 1920-an anak-anak muda mempersiapkan Indonesia merdeka dengan sumpah pemudanya, maka seharusnyalah bila generasi 2020-an melanjutkan peran mensejarah itu untuk menyongsong 100 tahun syukuran Indonesia Merdeka.”